Saat ini ada 5 orang di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) positif terinfeksi virus Corona (COVID-19). Mereka terinfeksi setelah bepergian dari luar kota. Lalu mengapa Sultan Hamengku Buwono X tidak menetapkan lockdown?
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X meminta masyarakat agar tidak keluar rumah selama berlangsungnya pandemi COVID-19. Meski meminta warganya untuk tidak keluar rumah, Sultan menyebut hal tersebut bukan lockdown.
"Makanya saya lebih cenderung warga masyarakat Yogya tidak usah pergi-pergi dulu, tinggal saja di rumah. Kita lihat perkembangan dua minggu lagi," kata Sultan usai pidato Sapa Aruh di Bangsal Kepatihan Kompleks Kantor Gubernur DIY, Senin (23/3/2020).
"Karena 5 orang yang positif (COVID-19 di DIY) itu ternyata mereka yang melakukan perjalanan ke luar Yogya. Sehingga dengan demikian harapan saya kita bisa memutus (rantai penularan) virus ini," lanjut Sultan.
Menyoal adanya warga yang memanfaatkan work from home (WfH) untuk pulang kampung ke Yogyakarta, Sultan menilai hal itu seharusnya tidak perlu dilakukan. Bukan tanpa alasan, mengingat lima orang yang positif COVID-19 di DIY merupakan kasus impor atau karena kontak dengan orang di luar wilayah DIY.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sultan HB X: Yogyakarta Belum Terapkan Lockdown tapi Calmdown:
Karena itu, Sultan tidak memberlakukan lockdown di Yogyakarta, atau menutup akses menuju ke DIY. Mengingat kebijakan lockdown muncul jika ada temuan transmisi lokal di DIY.
"Bagi kami ini sulit, dalam arti tidak ada potensi lokal yang menimbulkan posisi Yogya ini (zona) merah, karena (pasien positif COVID-19) tertular saat pergi ke luar Yogyakarta," ucapnya.
"Jadi kondisi itu berbeda, ini yang perlu kami sampaikan sehingga kebijakan-kebijakan kita lihat perkembangan gitu. Karena konsekuensi dengan lockdown sangat besar, berarti potensi apapun akan berhenti. Jadi asal warga Yogya tidak usah pergi apa lagi menuju wilayah merah (perlu) dihindari," imbuhnya.