Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor masih berupaya mengurangi penyebaran virus Corona (COVID-19). Rencananya 40 titik di Kota Bogor akan disemprot disinfektan.
"Kalau hal-hal mengenai langkah penyemprotan disinfektan di Kota Bogor, kita sudah putuskan di (lakukan) 40 titik," kata Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, melalui keterangannya saat video konferensi pers, Minggu (22/3/2020).
Dedie menjelaskan, penyemprotan disinfektan akan dilakukan 2-3 hari mendatang. Selain penyemprotan, dia pun mengatakan warga Kota Bogor akan segera dilakukan rapid test secara massal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi hal ini (rapid test) belum bisa dilaksanakan karena masih tunggu jumlah alat yang distribusikan dari BNPB. Jumlahnya sekitar 10 ribu alat, tapi dibagi ke seluruh wilayah di Jabar," ucap dia.
Dedie pun berharap agar virus Corona tidak semakin menyebar. Dia mengungkapkan, sampai hari ini, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) di Kota Bogor ada 205. Dari 205 orang ini, sebanyak 30 orang selesai diperiksa dan 175 sisanya, masih dalam pemeriksaan.
Sementara itu, menurutnya jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) di Kota Bogor ada 8 pasien. Dari jumlah ini, 1 orang telah sembuh dan 7 pasien lainnya masih menjalani perawatan.
"Terkonfirmasi positif COVID-19, jumlah 7 (orang). (Rinciannya) meninggal dunia 1, dalam pengawasan 6 (pasien). Ini update sampai sore ini dan mudah-mudahan tidak bertambah," pungkas dia.
Seperti diketahui Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor masih menangani virus Corona (COVID-19). Selain Wali Kota Bogor Bima Arya, ada enam orang lainnya yang berstatus positif Corona.
"(Ada) 7 (positif Corona)," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno dalam keterangannya, Minggu (22/3/2020).
Berdasarkan data Minggu ini sampai pukul 14.00 WIB, Retno menjelaskan, dari tujuh orang yang positif Corona, ada satu pasien yang meninggal dunia. Namun tidak dijelaskan jenis kelamin dan umur pasien tersebut.