1 WNI Meninggal Akibat Corona di Singapura, Warga AS Panic Buying Senjata Api

International Updates

1 WNI Meninggal Akibat Corona di Singapura, Warga AS Panic Buying Senjata Api

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 21 Mar 2020 18:36 WIB
Wabah virus corona masih terus merajalela dengan lebih dari 71 ribu orang terinfeksi secara global. Hingga kini tim medis pun terus berjuang menangani para pasien.
Ilustrasi -- Tim medis yang menangani pasien virus Corona (Chinatopix via AP)
Jakarta -

Seorang warga negara Indonesia (WNI) yang terinfeksi virus Corona meninggal dunia di Singapura. Sementara itu, sejumlah warga Amerika Serikat (AS) melakukan aksi panic buying senjata api di tengah pandemi virus Corona.

Satu pasien virus Corona di Singapura, yang seorang WNI, meninggal dunia pada Sabtu (21/3) waktu setempat. Satu WNI ini dilaporkan memiliki riwayat penyakit jantung dan telah jatuh sakit sebelum tiba di Singapura.

WNI ini bersama seorang pasien wanita yang merupakan warga negara Singapura dilaporkan sebagai kematian pertama akibat virus Corona di Negeri Singa itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di sejumlah wilayah AS, warga mengantre di toko-toko senjata di tengah kekhawatiran atas situasi yang tidak menentu akibat pandemi virus Corona. Mereka yang membeli senjata api mengakui takut dengan keselamatan diri mereka dan merasa perlu membeli senjata api untuk melindungi diri jika nantinya kekacauan terjadi di AS akibat pandemi virus Corona.

Jumlah total kasus virus Corona di seluruh dunia terus bertambah dan sejauh ini melebihi 275 ribu kasus, menurut data Johns Hopkins University. Jumlah korban meninggal secara global kini mencapai 11.403 orang -- data per Sabtu (21/3) sore.

ADVERTISEMENT

Dari jumlah tersebut, sebanyak 81.008 kasus ada di wilayah China daratan. Sedikitnya 3.255 orang meninggal dunia akibat virus Corona di China daratan.

Italia menjadi negara kedua dengan jumlah kasus terbanyak, yakni 47.021 total kasus sejauh ini. Jumlah korban meninggal di Italia mencapai 4.032 orang. Jumlah ini melampaui jumlah korban meninggal di China yang merupakan lokasi awal terdeteksinya virus Corona. Selanjutnya ada Iran dengan total 20.610 kasus dan 1.566 orang meninggal.

Berikut berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom hari ini:

- Italia Laporkan 627 Orang Meninggal dalam Sehari Akibat Corona

Otoritas Italia melaporkan 627 kematian baru akibat virus Corona atau COVID-19 dalam sehari. Jumlah total korban meninggal di Italia kini melampaui 4 ribu orang.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (21/3/2020), jumlah tersebut mencetak rekor baru sebagai jumlah kematian terbanyak dalam sehari karena virus Corona di Italia. Saat ini, otoritas Italia melaporkan total 4.032 orang meninggal dunia akibat virus Corona di wilayahnya.

Jumlah kasus virus Corona di Italia juga terus bertambah meskipun pemerintah telah memberlakukan lockdown nasional untuk menghentikan penyebarannya.

Pada Jumat (20/3) waktu setempat, otoritas Italia melaporkan nyaris 6 ribu kasus baru virus Corona dalam sehari. Jumlah ini juga mencetak rekor baru internasional untuk jumlah kasus baru tertinggi dalam sehari. Total kasus virus Corona di wilayah Italia kini dikonfirmasi mencapai 47.021 kasus.

Diketahui bahwa Italia dengan cepat menjadi pusat global baru untuk pandemi virus Corona. Dalam kurang dari empat pekan, Italia telah mencetak rekor sebagai negara dengan jumlah total korban meninggal terbanyak akibat virus Corona.

- 3 Hari Beruntun, Tak Ada Laporan Kasus Baru Corona di Kota Wuhan China

Untuk hari ketiga, otoritas China kembali melaporkan tidak ada kasus baru virus Corona di kota Wuhan yang menjadi lokasi awal terdeteksinya virus ini. Seluruh kasus baru virus Corona yang muncul di China merupakan kasus impor atau datang dari luar negeri.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (21/3/2020), laju penularan virus Corona mengalami perlambatan dalam beberapa pekan terakhir di wilayah China daratan, sementara di negara-negara lainnya tengah berjuang mengatasi penambahan kasus yang signifikan.

Pada Sabtu (21/3) waktu setempat, Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) melaporkan 41 kasus baru yang seluruhnya kasus impor. Jumlah kasus impor di China semakin bertambah dan sejauh ini mencapai 269 kasus.

Secara nasional, jumlah total kasus virus Corona di wilayah China kini mencapai 81.008 kasus.

NHC dalam laporan terbaru mengumumkan tujuh kematian baru di wilayah China daratan, dengan semuanya ada di Provinsi Hubei. Secara total sudah 3.255 orang meninggal dunia akibat virus Corona di wilayah China daratan.

- Warga AS Panic Buying Senjata Api di Tengah Pandemi Corona

Warga Amerika Serikat (AS) terpantau mengantre di toko-toko senjata api di tengah pandemi virus Corona (COVID-19) yang merajalela. Laporan menyebut ada sejumlah warga AS yang panic buying atau panik belanja senjata api di tengah kekhawatiran situasi tidak menentu yang dipicu virus Corona.

Seperti dilansir Associated Press dan Newsweek, Sabtu (21/3/2020), antrean panjang dilaporkan terjadi di toko-toko senjata api di beberapa wilayah AS. Salah satunya sebuah toko senjata api di Atlanta, yang disebut sebagai toko senjata api terbesar di dunia, yang melaporkan antrean panjang pada pekan lalu.

Sebuah toko senjata api di Los Angeles juga melaporkan antrean yang bahkan hingga mencapai ke belakang bangunannya. Sebuah toko senjata api di Idao membatasi pembelian setelah stok senjata apinya nyaris habis karena dibeli banyak orang.

Pada momen yang sama saat toko-toko bahan makanan kehabisan stok karena diborong warga AS yang melakukan panic buying di tengah pandemi virus Corona, stok senjata api dan amunisi juga ikut menipis. Para penjual senjata api menyebut kenaikan pembelian disebabkan oleh orang-orang yang khawatir jika situasi menjadi tidak bisa diduga dan memicu keputusasaan, sehingga mereka perlu memastikan bahwa mereka bisa melindungi diri mereka sendiri.

"Ini sudah gila," ucap Jay Wallace, yang memiliki toko senjata bernama Adventure Outdoors di Smyrna, Georgia. Wallace menyebut bahwa penjualan amunisi di tokonya melonjak lima kali lipat dibanding biasanya.

Awal pekan ini, situs penjual amunisi, Ammo.com, mengungkapkan bahwa pihaknya melihat ada kenaikan angka penjualan peluru yang belum pernah terjadi sebelumnya, saat virus Corona mulai menyebar di wilayah AS. Menurut data yang dirilis perusahaan itu, terdapat 276 persen kenaikan penjualan pada 10 Maret lalu, yang merupakan hari di mana jumlah total kasus virus Corona di AS melampaui 1.000 kasus.

- 1 WNI di Singapura Meninggal Akibat Virus Corona

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Singapura mengonfirmasi ada dua orang pasien yang meninggal akibat terinfeksi virus Corona (COVID-19). Salah seorang pasien adalah warga negara Indonesia (WNI).

Informasi itu disampaikan Kemenkes Singapura dalam situs resminya seperti dilihat detikcom, Sabtu (21/3/2020). Pasien pertama adalah perempuan WN Singapura berusia 75 tahun. Dia dirawat di Pusat Nasional untuk Penyakit Menular (NCID) pada 23 Februari dan dipastikan terinfeksi virus Corona di hari yang sama.

WN Singapura ini dirawat di unit perawatan intensif (ICU) sejak masuk ke NCID. Dia mengalami komplikasi serius dan akhirnya meninggal dunia pada 21 Maret pukul 07.52 pagi waktu setempat setelah 26 hari di ICU . Dia memiliki riwayat penyakit jantung kronis dan hipertensi.

Pasien kedua yang meninggal adalah seorang pria WNI berusia 64 tahun. Dia dirawat dalam kondisi kritis di ICU NCID pada 13 Maret 2020 setelah tiba di Singapura dari Indonesia pada hari yang sama. Dia dipastikan terinfeksi virus Corona sehari setelahnya, atau 14 Maret.

Kemenkes Singapura menyatakan WNI yang meninggal ini mengalami komplikasi serius dan akhirnya meninggal setelah sembilan hari dirawat di ICU, tepatnya pada 21 Maret pukul 10.15 pagi waktu setempat. Sebelum kedatangannya di Singapura pada 13 Maret, ia telah dirawat di rumah sakit di Indonesia karena pneumonia, dan memiliki riwayat penyakit jantung.

- Nyaris 1.200 Orang Positif Corona di Malaysia, 4 Pasien Meninggal

Otoritas Malaysia melaporkan 153 kasus baru virus Corona di wilayahnya, dengan sebagian besar masih berkaitan dengan tablig akbar di masjid Sri Petaling yang menjadi pusat penularan terbesar di negara ini. Jumlah korban meninggal akibat virus Corona di negara ini bertambah menjadi empat orang.

Seperti dilansir Malay Mail, Sabtu (21/3/2020), Direktur Jenderal (Dirjen) Kesehatan pada Kementerian Kesehatan Malaysia (MOH), Dr Noor Hisham Abdullah, mengumumkan 153 kasus baru terkonfirmasi dalam 24 jam terakhir. Lebih dari separuhnya disebut terkait tablig akbar di Sri Petaling.

"Dari 153 kasus positif baru, 90 kasus di antaranya dari cluster acara tablig," sebut Dr Noor Hisham.

Ini menjadi hari ke-7 di mana Malaysia melaporkan tiga digit kasus baru virus Corona. Secara total, kini Malaysia mengonfirmasi 1.183 kasus virus Corona di wilayahnya.

Tidak dijelaskan lebih lanjut soal kasus baru dari cluster tablig akbar tersebut. Diketahui bahwa tablig akbar itu digelar di Masjid Jamek di Sri Petaling pada 27 Februari hingga 1 Maret lalu. Dilaporkan nyaris 20 ribu orang dari berbagai negara menghadiri tablig akbar tersebut. Cluster tablig akbar itu diketahui menyumbang sebagian besar kasus virus Corona di Malaysia saat ini.

Dalam pernyataannya, Dr Noor Hisham juga mengumumkan dua kematian baru akibat virus Corona. Kedua korban meninggal yang semuanya warga negara Malaysia itu disebut masih berkaitan dengan tablig akbar yang sama.

Halaman 2 dari 2
(nvc/nvc)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads