Pernyataan Lengkap Pemerintah soal 450 Kasus Corona dan 38 Pasien Meninggal

Pernyataan Lengkap Pemerintah soal 450 Kasus Corona dan 38 Pasien Meninggal

Rahel Narda Chaterine - detikNews
Sabtu, 21 Mar 2020 17:55 WIB
Jubir Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto
Achmad Yurianto (Dok. BNPB)
Jakarta -

Pemerintah kembali mengumumkan penambahan kasus virus Corona (COVID-19) menjadi 450 kasus. Angka ini naik 81 kasus dari hari sebelumnya.

"Ada penambahan kasus baru sebanyak 81 orang sehingga total 450 orang," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers yang disiarkan langsung di akun YouTube BNPB, Sabtu (21/3/2020).

Yuri dalam jumpa pers mengatakan ada penambahan pasien meninggal akibat virus Corona. Hingga hari ini, jumlah warga yang meninggal total menjadi 38 orang. Sementara pasien yang sembuh bertambah 4 orang sehingga total menjadi 20 orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut ini pernyataan lengkap Yuri soal perkembangan penanganan dan kasus COVID-19 di Indonesia:

Pertama saya akan berbicara tentang informasi tentang upaya-upaya pencegahan penularan COVID 19. Beberapa kali kita selalu mengatakan bahwa penularan penyakit ini akan didasari oleh kontak dekat akibat cemaran droplets dari orang yang sakit pada orang yang lain pada saat dia batuk pada saat dia bersin. Kemudian juga cemaran dari droplets itu di sekitar kita di barang-barang yang akrab di sekitar kita. Kemudian secara tidak sengaja disentuh oleh orang sehat dan kemudian pindah ke tangan dan kemudian tanpa disadari kemudian memanipulasi sesuatu, makan tanpa cuci tangan dan kemudian masuk ke saluran nafas.

ADVERTISEMENT

Karena itu sekali lagi saya ingatkan kita semua untuk tetap melaksanakan upaya menjaga jarak pada saat kita melaksanakan kontak sosial. Jangan kurang dari 1 meter. Ini yang menjadi penting.

Oleh karena itu hindari kerumunan. Hindari pertemuan-pertemuan yang menghadirkan banyak orang, yang memiliki peluang untuk terjadinya penularan penyakit ini. Kita sadari bersama bahwa ada sebagian dari saudara-saudara yang tidak mungkin untuk bekerja dari rumah. Oleh karena itu tetap berhati-hati di dalam kaitannya. Kemudian pastikan kalau memang tidak perlu sama sekali untuk keluar dari rumah, lebih baik tidak keluar dari rumah.

Data yang kita miliki dan data yang dimiliki secara global memang pada kelompok usia muda lebih memiliki daya tahan lebih baik dibanding usia yang lebih lanjut. Namun harus dipastikan bahwa bukan berarti kelompok usia muda ini tidak bisa terkena. Bisa terkena dan tanpa gejala. Ini lah yang kemudian menjadi salah satu faktor cepatnya penyebaran. Karena kita terkena dan tanpa gejala dan kemudian tidak melakukan isolasi diri. Problem ini lah yang kemudian menjadi hal mendasar dan persebarannya jadi semakin cepat. Apabila ini menular ke saudara-saudara kita yang usianya lebih tua dan rawan, maka ini akan menjadi permasalahan yang serius untuk keluarga kita.

Oleh karena itu, meskipun masih merasa muda masih merasa kuat perhatikan betul bahwa kita masih bisa menjadi salah satu sumber penyebaran bagi keluarga kita. oleh karena itu patuhi benar imbauan dari pemerintah untuk lebih banyak di rumah. Patuhi betul untuk kemudian semaksimal mungkin tidak keluar rumah. Ini yang menjadi penting dalam kaitannya dengan pencegahan.

12 Juta Masker Bedah dan 81 Ribu Masker N95 Disiapkan Pemerintah:

Kemudian pemerintah secara bersungguh-sungguh dan bekerja keras untuk mencoba melakukan pengendalian terhadap penyebaran ini.

Beberapa saat lalu sudah muncul untuk kebijakan untuk melaksanakan pemeriksaan cepat atau rapid test dan ini sudah kita laksanakan sejak kemarin sore di beberapa kecamatan di wilayah Jakarta Selatan. Kita akan melakukan ini secara luas pada kelompok yang berisiko.

Oleh karena itu rapid test, pemeriksaan cepat akan kita sinergikan dengan kegiatan tracing pada kasus yang positif. Sebagai contoh seperti kegiatan yang dilaksanakan tadi malam maka keluarga kasus positif yang kita rawat di rumah sakit kita datangi ke rumahnya dan seluruh orang di rumah itu kita lakukan tes. Kemudian juga nanti akan kita laksanakan pelacakan di tempat kerjanya. Ini lah yang dilakukan di dalam kaitan dengan pemeriksaan cepat terkait juga dilakukan dengan screening ini. Tujuannya adalah sesegera mungkin kita menemukan kasus-kasus positif dan kemudian melakukan isolasi di tengah masyarakat supaya tidak menjadi penyebaran lagi.

Pernyataan Lengkap Pemerintah soal 450 Kasus Corona dan 38 Pasien MeninggalAchmad Yurianto (Dok. BNPB)

Saudara-saudara hasil negatif dari rapid test tidak memberikan jaminan bahwa yang bersangkutan tidak sedang sakit. Bisa saja pada pemeriksaan ini didapatkan hasil negatif pada orang yang sudah terinfeksi oleh virus ini tetapi respons imunologi, respons imunitasnya tidak muncul. Ini sering terjadi pada infeksi yang ada di bawah 7 hari atau 6 hari. Hasilnya pasti akan negatif. Oleh karena itu ini akan diulang lagi untuk 6 hari atau 7 hari kemudian dengan pemeriksaan yang sama.

Dan kita menginginkan siapapun meskipun di dalam pemeriksaannya negatif tidak kemudian merasa dirinya sehat tetap harus melaksanakan pembatasan, mengatur jarak dalam berkomunikasi secara sosial.

Oleh karena itu pahami betul bahwa hasil negatif tidak memberikan garansi bahwa tidak sedang terinfeksi COVID-19. Ini yang harus kita mengerti bersama.

Oleh karena itu kebijakan terkait dengan mengatur, mengurangi aktivitas di luar, menghindari kerumunan dan sebagainya tetap menjadi pilihan yang utama.

Kemudian hasil positif pun juga akan kita tindaklanjuti karena belum tentu hasil yang positif ini membutuhkan perawatan di rumah sakit. Prinsipnya adalah isolasi. Isolasi yang kita kenal adalah isolasi perorangan, karantina perorangan, dan bisa juga dilaksanakan karantina rumah sakit. Mana kala memang.. atau penyakit yang mengikuti atau keluhan-keluhan yang mengikuti yang membutuhkan pelayanan layanan rumah sakit.

Oleh karena itu sekalipun hasilnya negatif tidak boleh menganggap bahwa dirinya betul-betul sehat dan terbebas dari Corona virus COVID-19.

Bisa saja kalau saat ini negatif, dengan ketidakhati-hatian bisa saja tertular orang lain yang positif. Oleh karena itu ini menjadi penting bagi kita.

Berikutnya pemerintah juga sudah mulai mendatangkan obat yang secara epidemis secara pengalaman digunakan oleh negara yang lain dan memberikan respons yang positif. Ini adalah obat yang akan segera kita datangkan dan salah satu obat itu sudah akrab kita ketahui yang kita sebut namanya Chloroquine. Sekali lagi Chloroquine obat digunakan untuk penyembuhan bukan untuk pencegahan. Oleh karena itu tidak perlu masyarakat kemudian menyimpan Chloroquine. Membeli Chloroquine dan menyimpannya, ingat Chloroquine adalah obat keras yang hanya bisa dibeli dengan menggunakan resep dokter. Oleh karena itu kami mohon tidak ada persepsi yang salah yang menganggap Chloroquine adalah obat untuk mencegah infeksi COVID-19 sehingga masyarakat tidak perlu berbondong-bondong untuk membeli dan menyimpannya di rumah. Karena ini adalah obat yang hanya diberikan melalui resep dokter dan tentunya dengan pengawasan tenaga kesehatan. Ini menjadi penting untuk dipahami bersama.

Sehingga atas strategi yang ditetapkan akan tetap komit kita jalankan, yaitu yang pertama pahami dan laksanakan dengan baik bagaimana mengatur jarak saat kita berinteraksi sosial bersama masyarakat yang lain. Di rumah saja. Ini yang paling penting. Kurangi frekuensi untuk ketemu dengan orang lain dan kemudian menjaga jarak meskipun itu di dalam rumah. Ini yang pertama.

Kemudian yang kedua yakinlah bahwa prosedur isolasi sendiri di rumah, karantina di rumah, tidak memutuskan kita dengan jejaring untuk mendapatkan informasi dan berkonsultasi tentang penyakit ini. Sudah banyak lini call yang disiapkan atau call center di 119 ekstensi 9. Ada unicorn yang kemudian bisa kita gunakan untuk berkonsultasi di antaranya Halodoc, Sehatpedia, dan Go-Jek. Kita menyiapkan banyak sekali ruang bagi saudara-saudara sekalian untuk bisa melaksanakan konsultasi seputar penyakit ini.

Kemudian pemerintah juga menyiapkan penambahan tempat tidur bagi penderita COVID-19 yang memang terindikasi membutuhkan karantina rumah sakit dan layanan medis rumah sakit. Kita tahu bersama beberapa rumah sakit sudah didedikasikan khusus untuk melakukan perawatan COVID-19. Baik itu rumah sakit pemerintah, rumah sakit BUMN, maupun rumah sakit swasta yang sudah berkomitmen untuk bersama-sama menangani permasalahan ini. Tidak berapa lama lagi juga dari sektor swasta juga akan memberikan sumbangan sumbangsihnya berupa penggunaan hotel yang seluruhnya nanti akan digunakan sebagai ruang isolasi rumah sakit untuk penanganan COVID-19.

Kita juga sudah menyiapkan Wisma Atlet yang bisa digunakan untuk itu. Sudah barang tentu langkah yang dilakukan pemerintah pusat ini juga akan diikuti oleh pemerintah daerah. Oleh karena itu yakinlah bahwa pemerintah bekerja. Yakinlah bahwa pemerintah betul-betul menyiapkan semua sarana, semua kapasitasnya sepenuhnya untuk penanggulangan penyakit ini. Tujuan kita sama yaitu SDM kita yang sehat. Ini menjadi kunci yang paling penting bagi kita.

Oleh karena itu semua sudah kita upayakan. Bahkan pada hari ini kita pastikan sejak besok, kita di Kementerian Kesehatan sudah menyiapkan masker bedah sebanyak 12 juta lebih dan kemudian masker N95 lebih dari 81.000. Distribusi kita tetap mengacu pada sistem dan kita akan mendorong ke Dinas Kesehatan provinsi, dan silakan end-user, rumah sakit, klinik dan semuanya yang membutuhkan ini mengajukan melalui Dinas Kesehatan provinsi. Komitmen kita sudah kuat untuk ini dan kita pastikan masker ini akan bisa kita gunakan bersama.

Kemudian yang terakhir saya akan menyampaikan update harian kasus konfirmasi positif COVID-19 dari tanggal 21 Maret sampai dengan hari ini.

Ada penambahan kasus baru sebanyak 81 orang sehingga total kasus adalah 450 orang. Kemudian ada penambahan jumlah kasus yang sudah 2 kali dinyatakan pemeriksaannya negatif, klinisnya sudah membaik dan sudah dinyatakan sembuh sebanyak 4 orang sehingga total yang bisa sembuh dan boleh pulang adalah 20 orang. Kemudian ada penambahan kasus kematian sebanyak 6 orang sehingga totalnya adalah 38 orang.

Seluruh data ini sudah kami berikan kepada semua kepala dinas provinsi dan kepala dinas provinsi telah juga memberikan data ini kepada semua rumah sakit dimana pasien-pasien ini dirawat. Kemudian juga diserahkan kepada dinas kesehatan kabupaten kota untuk digunakan sebagai bahan tracing di dalam kaitan melacak penularan-penularan yang mungkin terjadi dari kasus-kasus yang kita rawat.

Dan kemudian dari tracing itu kita akan lengkapi dengan rapid test untuk dapat memastikan bahwa ini semuanya akan bisa dilaksanakan untuk pelacakannya dengan baik.

Pemerintah akan menyiapkan 1 juta rapid test. Sudah barang tentu ini akan bertahap masuknya sampai dengan hari ini kita sudah menjalankan lebih dari 2000 pemeriksaan dan hari ini pun masih berjalan. Kita harapkan akan simultan keseluruhannya setelah spesimen... setelah reagen yang kita terima besok sekitar 150.000 bisa langsung kita distribusikan ke seluruh provinsi sesuai dengan indikasi kasus yang banyak didapatkan. Saya kita ini beberapa hal yang perlu saya sampaikan.

Sekali lagi, tetap tenang sekali lagi, tetap kita komitmen untuk menjaga jarak, tidak terlalu dekat dalam kontak sosial dan kita hindari pertemuan-pertemuan, kerumunan-kerumunan yang sangat-sangat memungkinkan terjadinya penularan di antara penderita dengan yang sehat. Pemerintah bekerja keras untuk itu. Kami menyadari betul bahwa kesuksesan pelaksanaan kegiatan ini adalah bisa dilaksanakan karena partisipasi seluruh masyarakat bisa berjalan dengan baik dan sinergis. Terima kasih. Selamat sore.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads