Pemprov DKI Jakarta akan memulai penyemprotan disinfektan untuk mencegah penyebaran virus Corona (COVID-19) di sejumlah ruas jalan, Senin (22/3/2020) besok. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum memulai penyemprotan disinfektan agar disinfeksi tersebut menjadi efektif.
"Ada satu hal yang perlu diperhatikan agar desinfeksi itu efektif, kita harus memperhatikan bagaimana memulainya. Memulainya dengan yang pertama, cuci tangan yang bersih," kata Ketua Umum HAKLI Arif Sumantri dalam konferensi pers seperti disiarkan live di akun YouTube BNPB, Sabtu (21/3/2020).
Selain memulai dengan mencuci tangan, petugas wajib menggunakan sarung tangan. "Karena desinfektan itu memiliki zat yang bisa menimbulkan iritasi kulit, bau atau menimbulkan sesuatu yang berkaitan dengan kulit kita," lanjutnya.
Petugas juga wajib menggunakan masker. Sebab, disinfektan dapat menimbulkan gangguan inhalasi.
"Kemudian dalam pekerjaan ini dianjurkan mengenakan warepack yang melindungi tubuh," imbuhnya.
Disinfeksi menjadi harapan masyarakat dalam upaya pencegahan penyebaran infeksi COVID-19, setelah upaya social distancing. Disinfeksi yang merupakan proses dekontaminasi untuk membunuh mikoroorganisme pada benda mati ini sangat diandalkan oleh masyarakat.
"Bahkan obat yang terkait dengan disinfeksi yaitu disinfektan ternyata sudah tidak bisa ditemukan lagi di pasar," ucapnya.
Selain disinfeksi, yang tidak kalah pentingnya adalah proses sanitasi.
"Dimulai cuci tangan pakai sabun, kemudian tempat media yang seperti tidak bisa dilihat, tetapi kalau dilihat itu bisa menjadi melekatnya mikroorganisme (dibersihkan). Dalam sanitasi kita kenal sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) di situ ada poin cuci tangan pakai sabun, bahkan kita harus gunakan air sehat bersih dan aman dan menjaga agar tidak terjadi penyebaran," pungkasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Viral Petugas Medis di Sulsel Pakai Jas Hujan Plastik Gara-gara APD Habis:
(mei/mei)