Polisi mengungkap peran dua anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang menyerahkan diri ke Tim Detasemen Khusus (Densus) 88, di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng). Keduanya disebut memiliki tugas yang sangat signifikan, yaitu merekrut warga Poso untuk bergabung ke kelompok mereka.
"Peran kedua DPO tersebut sangatlah signifikan, mereka bertugas untuk menyuplai logistik ke atas gunung dan merekrut warga di Poso untuk bergabung," kata Kapolda Sulteng, Irjen Syafril Nursal di Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu, Jumat (20/3/2020).
Identitas kedua anggota MIT yang serahkan diri adalah Syarifudin Thalib alias Udin alias Usman dan Firmansyah alias Thoriq alias Imam. Keduanya berasal dari daerah Poso.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk Syarifudin Thalib alias Udin alias Usman bergabung dengan kelompok MIT sejak Desember 2019, sementara Firmansyah alias Thoriq alias Imam bergabung pada Februari 2020. Dan menyerahkan diri pada pada 17 Maret 2020,"ungkap Syafril.
Syafril berharap untuk 17 anggota MIT yang saat ini masih diburu, untuk segera menyerahkan diri agar tidak meresahkan masyarakat.
"Kalau tidak menyerahkan diri Tim Satgas Operasi Tinombala akan terus berlanjut sampai semuanya tertangkap," tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, dua anggota kelompok MIT menyerahkan diri kepada Tim Densus 88 di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng). Keduanya merupakan jaringan sel baru dari kelompok yang saat ini dipimpin oleh Ali Kalora.
"Iya, saat ini kami sedang melakukan pemeriksaan. Nanti kami gelar konferensi pers agar informasinya tidak simpang siur," kata Syafril kepada detikcom, Kamis (19/3).
Dari data yang diperoleh detikcom, satu di antaranya masuk DPO, sedangkan satunya lagi tidak terdaftar dalam DPO. Keduanya menyerahkan diri pada 17 Maret 2020, pukul 07.20 Wita, di Desa Pinedapa, Kecamatan Poso Pesisir.
(rfs/rfs)