Warga Kota Bandung digegerkan dengan rekaman suara wanita yang bernama Intan. Dalam narasi yang disampaikan lewat Whatsapp Group (WAG) itu, disebutkan kondisi di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) tak karuan akibat pandemi Covid-19 (virus corona).
"Bahkan di arah Sukajadi, PVJ dan sekitarnya sudah menjadi red zone dan info terkini, dari teman Intan sendiri sudah ada yang meninggal pasien dan residen anastesi atau mahasiswa yang sedang kuliah spesialis" tutur wanita tersebut.
"Dan itu teman kita sendiri, lalu ada juga yang sudah diisolasi, teman kita sendiri ada dua. Lalu ada juga yang sudah dipantau terus lima orang suspect, teman-teman Intan yang masih sehat juga tidak boleh pulang ke rumah, karena dianggap terpapar juga," kata wanita tersebut lirih.
Ia kemudian menyampaikan pesan kepada sejumlah nama, agar lebih baik menjaga diri di rumah. Dalam voice note berdurasi tiga menit 40 detik itu, wanita itu juga mengatakan, puncak gejala Corona diprediksi akan muncul pada April mendatang.
"Sekarang tidak ada gejala bukan berarti negatif, karena perjalanan penyakitnya akan menginvasi seseorang dan akan timbul gejala corona dua minggu ke depan. Pada April awal dan tengah puncaknya," katanya.
"Banyak orang terkena gejala corona dan ditakutkan tidak tertolong karena alat pelindung dokter terbatas dan RSHS penuh. Mudah-mudahan semuanya terjaga dan tetap di rumah. Pakai masker bila keluar rumah," katanya.
Walau terdengar meyakinkan, pihak Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung membantah kebenaran narasi tersebut. Direktur Utama RSHS R Nina Susana Dewi mengatakan hingga saat ini tidak ada petugas yang diisolasi, dan tidak ada lima suspek.
"Adapun petugas kesehatan yang kontak erat dengan pasien positif sesuai pedoman pencegahan dan penanggulangan Covid-19 Kemwnterian Kesehatan, mereka masuk dalam ODP (orang dalam pemantauan) yang dijamin dan dipantau kesehatannya oleh manajemen RSHS," kata Nina dalam keterangan tertulisnya.
"10 petugas kesehatan telah dites Covid-19 dan seluruhnya negatif," tutur Nina.
Nina mengatakan, terkait pasien positif corona yang meninggal dunia di RSHS, sama halnya dengan karakter pasien positif yang meninggal di rumah sakit lain. "Meninggal disebabkan adanya penyakit penyerta (commorbid)," katanya.
Ia pun menekankan jika RSHS telah menekankan prosedur hygiene sanitasi sehingga petugas dan lingkungan di sekitar RSHS tetap aman. "Kami mohon agar selalu berhati-hati dalam menerima informasi. Pastikan informasi yang didapat valid," katanya.