Pengidap HIV di Kabupaten Bandung Rentan Terinfeksi Covid-19

Pengidap HIV di Kabupaten Bandung Rentan Terinfeksi Covid-19

Muhammad Iqbal - detikNews
Jumat, 20 Mar 2020 15:51 WIB
ilustrasi corona
(Foto: ilustrasi corona)
Bandung -
Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) menjadi kelompok yang rentan terinfeksi Covid-19. Sebab, kekebalan tubuh ODHA lemah sehingga rentan tertular virus lain.
"Iya, sangat rentan buat teman-teman ODHA. Karena sistem imunnya bisa dikatakan lemah," ujar Dinan Naufal selaku Pengelola Program Pencegahan Penanggulangan HIV Komisi Perlindungan IDS (KPA) Kabupaten Bandung, Jumat (20/3/2020).
Dengan adanya tiga pasien positif Covid-19 di Kabupaten Bandung, Dinan meminta agar Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung lebih aktif menyediakan keperluan alat perlindungan diri bagi masyarakat termasuk kelompok ODHA.
"Perhatian lebih dari dinas terkait agar dapat memfasilitasi secara aktif penyediaan alat perlindungan diri di layanan kesehatan baik puskesmas maupun RS agar mudah diakses oleh para teman pendamping ODHA," ujar Dinan saat dihubungi oleh detikcom.
Masker menjadi barang yang penting untuk alat perlindungan diri ODHA dari virus yang ada di sekitarnya. Namun, kata Dinan, kini persediaan masker di beberapa apotek sekitar Kabupaten Bandung sulit ditemukan.
"Kemarin dari teman pendamping mengeluhkan masker. Mereka mau beli masker di apotek kosong. Kalau kosong biasanya ke puskesmas atau rumah sakit. Rumah sakit juga terbatas," keluh Dinan.
Dinan menambahkan, hand sanitizer pun menjadi penting selain masker. Tetapi, pihaknya sudah memberikan pelatihan untuk pembuatan hand sanitizer secara mandiri.
"Teman-teman ODHA bersama pendamping sudah kami beri pelatihan untuk bisa membuat hand sanitizer sendiri. Tetapi untuk masker, kami belum menemukan alternatif lain," kata Dinan.
Menurut data Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung tahun 2020, jumlah pengidap HIV di Kabupaten Bandung berkisar 685 orang. Para pengidap HIV di Kabupaten Bandung sering kali menggunakan terapi Antiretrovirals (ARV), menggunakan sejenis obat pil atau cairan untuk meredam virus HIV.
Menurut Dinan, ARV mampu menjaga ketahanan tubuh dari virus HIV yang ada di tubuh ODHA. Meskipun ARV disediakan gratis, namun tetap sulit diakses bagi beberapa ODHA yang memiliki masalah dengan ekonominya, mereka akan sangat jarang melakukan terapi ARV dan menyebabkan ketahanan tubuhnya lemah.
"ARV membuat ketahanan tubuh bisa terjaga, cuman kadang ODHA itu ada masalah ekonomi, mereka bolong bolong (menggunakan ARV). Selama tertib minum ARV ketahanan tubuhnya bagus. ARV gratis, cuman karena luas (daerah), aksesnya dan cuman ada di Rumah Sakit Soreang, butuh ongkos transport," kata Dinan.
Dinan pun berharap, kepada para ODHA yang kesulitan mendapatkan alat pelindung diri agar melakukan pola hidup bersih dan sehat, serta menjauhkan diri dari keramaian.
"Yang terpenting nggak usah panik, cukup meningkatkan kewaspadaan saja dengan cara mengurangi aktivitas mobile yg tidak perlu dan menghindari berkumpul dengan massa banyak," saran Dinan.
Pemerintah Siapkan Jutaan Avigan dan Klorokuin untuk Obat Corona:

Halaman 2 dari 2
(mud/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads