Pandemi Corona masih menjadi sorotan di Jabar. Selain jumlah pasien positif yang terus meningkat, angka kematian warga yang terpapar juga bertambah.Jabar
Sementara itu, di Kabupaten Bandung Barat (KBB) kecelakaan maut menewaskan dua orang di Cijamil, Ngamprah. Apa saja yang terjadi di Jabar Hari Ini ? Berikut ulasannya:
ASN Pemprov Jabar Positif Corona
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemprov Jawa Barat terjangkit wabah virus corona-19 atau Covid-19. Saat dikonfirmasi, Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar Setiawan Wangsaatmaja membenarkan hal tersebut.
Menurutnya, saat ini PNS tersebut tengah dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Kota Bandung. Ia diketahui terpapar, setelah menjalani proaktif tes yang hasilnya diketahui pada Rabu (18/3/2020) malam.
"Saat ini sedang dirawat di RSHS, kami pun sudah mengecek di klaster pertama. Kemudian kantornya pun sudah kami berikan desinfektan di sana," ujar Setiawan dalam konferensi pers di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (19/3/2020).
Saat ini, ujar Setiawan, pihaknya tengah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Jabar terkait hal tersebut. Dengan hal ini, jumlah pasien positif di Jabar menjadi 26 orang hingga Kamis sore, artinya ada penambahan dari data terakhir yang masih berkisar di angka 22 orang.
"26 positif, yang sembuh tiga orang dan meninggal dua orang. Kurang lebih seperti itu," kata Setiawan.
Saat ini, junlah pasien dalam pengawasan (PDP) di Jabar mencapai 132 orang, 49 diantaranya telah selesai dalam masa pengawasan. Lalu 1.412 orang dengan pemantauan (ODP), 594 diantaranya telah selesai masa pemantauan.
Ridwan Kamil Minta Kepala Daerah Kurangi Perjalanan ke Jakarta
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menginstruksikan kepada walikota dan bupati yang berbatasan dengan DKI Jakarta untuk mengurangi mobilitas ke dalam ibukota. Pria yang akrab disapa Emil itu mengatakan, sebabnya terjadi lonjakan jumlah pasien positif Covid-19 di Jakarta.
"Saya sudah telepon walikota dan bupati dan lain-lain untuk memastikan kurangi pergerakan ke Jakarta karena episentrumnya ada di sana dan terbukti dalam sehari lompatannya di daerah itu," ujar Emil di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (19/3/2020).
Di Jabar juga, kata Emil, terjadi lonjakan pasien positif yang signifikan. Dari 12 kasus positif di Jabar yang diumumkan pada Rabu sore oleh pemerintah pusat, terjadi tambahan pasien sebanyak 10 orang yang belum diketahui domisili kabupaten/kotanya.
Kendati demikian, Emil mengatakan tambahan pasien itu tiga perempatnya berasal dari Kabupaten Bekasi atau wilayah yang berbatasan dengan Jakarta. "Mayoritas tiga perempat kami hitung secara matematika adanya di daerah yang dekat dengan Jakarta, mayoritasnya di Bekasi," ucapnya.
Ia pun mengingatkan, identitas pasien bukan konsumsi bagi publik. "Tolong hargai karena WHO protokolnya itu hanya menyampaikan usia, jenis kelamin, mau di pejabat sebenarnya kan mau dia artis atau apa tidak perlu diinformasikan ke masyarakat. Tolong hargai hak dari itu," katanya.
Kecelakaan Truk di Bandung Barat, Dua Orang Tewas
Sebuah truk terlibat kecelakaan dengan tiga sepeda motor di ruas Jalan Cijamil, Desa Ngamprah, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat. Dua orang meninggal dunia akibat kejadian tersebut.
Berdasarkan informasi yang diterima, kecelakaan terjadi pada Kamis (19/3/2020) sekitar pukul 12.45 WIB. Kecelakaan diduga berawal dari truk pengangkut pupuk itu mengalami rem blong.
Saat tiba di lokasi kejadian, truk meluncur tidak terkendali hingga menabrak sepeda motor. Akibat kejadian tersebut dua orang meninggal yakni seorang pengemudi motor dan penumpangnya.
"Tiga motor yang tertabrak, tapi dipastikan yang meninggal dunia dua orang yang mengendarai satu motor matic. Untuk korban luka-luka masih dalam pengecekan," kata Kasat Lantas Polres Cimahi AKP Susanti Saminah saat ditemui di lokasi.
Dia mengungkapkan, kecelakaan diduga akibat truk mengalami rem blong. Pengemudi tidak mampu mengendalikan laju kendaraan hingga terjadi tabrakan.
"Diduga akibat rem blong," ucapnya.
Sejumlah Masjid Masih Menggelar Jumatan
Di tengah pandemi Corona di Jawa Barat dan muncul Fatwa MUI yang memperbolehkan umat mengganti Salat Jumat dengan Salat Zuhur, sejumlah masjid di Kota Bandung tetap menggelar salat Jumat berjamaah.
Seperti Masjid Mujahidin Bandung. Kendati begitu jemaah diminta membawa perlengkapan sarung dan sajadah masing-masing. "Ya tetap digelar," ucap Ketua Badan Takmir Masjid Mujahidin Agus Kusnadi di Masjid Mujahidin, Jalan Sancang, Kota Bandung, Kamis (19/3/2020).
Agus mengatakan tetap digelarnya salat Jumat ini berdasarkan maklumat PP Muhammadiyah. Masjid Mujahidin sendiri termasuk masjid yang berada dalam naungan Muhammadiyah.
Begitu pun dengan Masjid Istiqomah dan Masjid Al-Ukhuwwah. Ketua DKM Istiqomah Buldani mengatakan, pengurus masjid telah menggulung karpet masjid dan telah melakukan penyemprotan disinfektan ke seluruh area masjid. Selain itu, khutbah Jumat pun akan dipercepat.
"Dakwah tetap berjalan, salat Jumat tetap dilaksanakan, besok Insya Allah khatib juga sudah siap," ujar Buldani saat ditemui detikcom, Kamis (19/3/2020).
"Untuk antisipasi kita juga ikhtiar untuk tetap waspada dan menjaga, selain salat Jumat kita kajian juga tetap dilakukan. Yayasan juga memperbolehkan, hanya kita juga memberikan melakukan kehati-hatian dengan standar kesehatan yang dianjurkan," katanya.
Pasien Positif Corona Meninggal di RSHS
Seorang pasien positif terpapar virus corona atau Covid-19 meninggal dunia, dalam perawatan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Kota Bandung, Kamis (19/3/2020). Direktur Perencanaan Organisasi dan Umum M Kamaruzzaman mengatakan, pasien tersebut berumur 53 tahun.
Namun, ia tidak merinci domisili maupun riwayat kesehatan dari pasien tersebut. "Hari ini kami sampaikan, dari yang positif corona itu ada laki-laki berusia 53 tahun yang meninggal dunia pukul 12.20 WIB," ujar Kamaruzzaman melalui keterangan suaranya, Kamis (19/3/2020) petang.
Hingga Kamis ini, dikatakan Kamaruzzaman, RSHS telah merawat orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 138 orang. Mereka terdiri dari 110 orang melakukan rawat jalan, dan 28 yang melakukan perawatan di IGD.
"Mereka ini kami minta untuk melakukan isolasi diri, self isolation di rumahnya masing-masing dan kami akan terus melakukan pemantauan kepada mereka," katanya.
Sedangkan untuk pasien dalam pengawasan (PDP) jumlahnya mencapai 18 orang , terdiri dari 6 orang yang dirawat di ruang isolasi infeksi khusus Kemuning, dan 12 orang lainnya di ruang isolasi khusus Kemuning.
"Dari 18 orang ini, ada positif sudah 7 orang. Yaitu, yang laki-laki 5 orang dan yang perempuan berjumlah 2 orang. Yang 5 orang laki-laki ini terdiri dari yang berumur 25 tahun, 32 tahun, 41 tahun dan 2 orang masih berumur 53 tahun. Perempuan paling muda 17 tahun dan 43 tahun," katanya.
Beredar video tarian erotis sejumlah wanita di Garut Culture Festival. Kejadian tersebut disesalkan berbagai pihak di tengah wabah pandemi Corona ini.
Video tersebut tersebar di aplikasi perpesanan WhatsApp. Seperti dilihat detikcom, dalam video berdurasi 36 detik itu, terlihat sejumlah wanita yang tengah menari erotis.
Wanita-wanita tersebut tampak mengenakan kaus dan celana pendek. Dalam video itu, terdengar tarian erotis diiringi musik dugem.
Geger Video Goyang Erotis di Garut
Video tersebut disertai tulisan kecaman atas aksi itu. "Ini salah satu kegiatan acara 'Garut Cultur Festival' yang dilaksanakan 14-15 Maret 2020," demikian tulisan dalam video tersebut.
"Lebih parahnya lagi, kegiatan seperti ini dilakukan saat dunia dan Indonesia berduka karena merebaknya wabah virus Corona," katanya.
Tarian erotis tersebut diketahui berlangsung saat gelaran Garut Culture Festival di SOR Ciateul, Tarogong Kidul, Minggu (15/3/2020).
Video tersebut tersebar dan menjadi perbincangan di media sosial dan aplikasi perpesanan. Banyak warga yang mengecam tarian erotis tersebut.
"Dilihat dari video, itu sangat tidak pantas. Sangat tidak mencerminkan kultur dan budaya Garut," kata Muhammad Nur (28), salah seorang warga Garut, saat dimintai konfirmasi detikcom, Kamis (19/3).
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman membenarkan tarian erotis itu terjadi dalam acara rangkaian hari jadi Garut. Helmi menyesalkan ada aksi goyang erotis.
"Saya baru mengetahui ada hal itu. Saya sangat menyesalkan," ucap Helmi kepada wartawan di COVID Center.