Ombudsman Minta Sarana Video Call di Lapas Diperbanyak Selama Wabah Corona

Ombudsman Minta Sarana Video Call di Lapas Diperbanyak Selama Wabah Corona

Yulida Medistiara - detikNews
Kamis, 19 Mar 2020 18:15 WIB
Ombudsman tinjau Lapas dan Rutan Pondok Bambu
Foto: Dok. Ombudsman
Jakarta -

Anggota Ombudsman, Adrianus Meliala, meninjau Rumah Tahanan Kelas II-A Pondok Bambu dan Lapas Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur, untuk mengecek kesiapan para petugas dalam melawan penyebaran virus Corona COVID-19. Adrianus meminta pihak rutan dan lapas memperbanyak sarana video call untuk mengurangi antrean warga binaan.

"Di Rutan Pondok Bambu itu kita menemukan 3 desktop (untuk video call), kami rasa kurang. Lalu diperintahkan minimal 5 kalau bisa. Di LP Pondok Bambu itu malah hanya 2, itu mesti ditambah itu, jadi minimal ada 5 kan. Karena di LP Pondok Bambu kan dihuni 250-an orang. Kalau cuma 3 kan antrenya bisa panjang," kata Adrianus saat dihubungi, Kamis (19/3/2020).

Dia mengatakan saat ini warga binaan di Lapas maupun Rutan Pondok Bambu sudah tidak bisa dijenguk pengunjung dampak dari penyebaran COVID-19. Mereka menggunakan video call ataupun telepon secara bergantian untuk menghubungi keluarga.

"Sekarang ga boleh (dijenguk) untuk yang di Jakarta. Jadi, kalau untuk DKI sudah masuk zona merah, semua video call dan telepon," ujarnya.

Adrianus meminta agar warga binaan tersebut perlu diedukasi mengenai aturan tidak diperbolehkan pengunjung datang karena bahaya penularan virus Corona. Sebab, dikhawatirkan terjadi keributan seperti yang terjadi di Italia karena tidak tersosialisasi dengan baik.

Adrianus juga mengingatkan kebersihan headset maupun perangkat komunikasi dan kasur yang tersedia di klink. Sebab, barang tersebut digunakan secara bergantian oleh warga binaan.


"Dengan dibuat lebih banyak (sarana video call), maka tentu mereka bisa 1 hari selesai besoknya mereka bisa lagi antre supaya lalu kemudian rasa rindu bisa terobati. Karena kalau tidak begitu bisa terjadi seperti di Italia kerusuhan penjara karena warga binaan itu ngamuk karena nggak boleh dibesuk oleh petugas. Ngamuk bakar sana sini kalau itu terjadi kan nambah kerjaan," ujarnya.

Adrianus mengatakan pada kunjungannya ke LP dan Rutan Pondok Bambu bertemu dengan Plt Dirjen PAS Nugroho. Ia menilai kesiapan Rutan dan Lapas Pondok Bambu sudah cukup baik karena tersedia wastafel dengan sabun dan hand sanitizer di beberapa titik, masker, dan alat pengukur suhu.

Adrianus meminta Dirjen PAS memprioritaskan anggarannya untuk mengadakan perlengkapan melawan Corona. Sebab, masa darurat masih berlangsung hingga Mei.

"Jadi harus ajek, jangan sampai hanya hangat di awal. Saya meminta kepada Plt Dirjen untuk terus mendesak Menkumham untuk menambah anggaran kalau perintahnya Presiden kan untuk menambah anggaran kan dalam rangka melawan Corona. Di lapas kan perlu ada 250 ribu orang yang nggak bisa berbuat apa-apa kecuali negara," sambungnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads