Sebuah pesan berantai menyebutkan akan adanya penyemprotan disinfektan di sejumlah ruas jalan di Jakarta. Polisi menyebut pesan tersebut adalah berita bohong atau hoax.
"Kabar itu hoax," kata Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Fahri Siregar dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis (19/3/2020).
Fahri mengatakan penyemprotan disinfektan itu tidak dilakukan di jalan, melainkan di tempat umum, seperti halte dan stasiun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Info dari Kadishub (penyemprotan) hanya di halte dan terminal," kata Fahri.
Sementara itu, Plt Kabiro Humas Kemenkominfo Ferdinandus Setu menyampaikan informasi yang disebar itu adalah hoax atau berita bohong. Pesan berantai itu seolah-olah dikeluarkan oleh Kominfo melalui situs Kominfo.
"Itu hoax, itu tidak betul. Kominfo tidak pernah mengeluarkan pernyataan tersebut. Jangan diklik link itu karena, kalau diklik, terkesan situs Kominfo lemot, tapi kalau langsung ke portal Kominfo tidak," ujar Ferdinandus saat dimintai konfirmasi, Kamis (19/3).
Kominfo telah berkoordinasi dengan Direktorat Siber Bareskrim Polri untuk menelusuri penyebar hoax terkait COVID-19. Kominfo sudah mengidentifikasi ratusan hoax terkait COVID-19 ini.
Informasi tersebut tersebar melalui aplikasi pesan WhatsApp, yang menyebutkan seluruh warga DKI Jakarta dilarang ke luar rumah pada hari ini mulai pukul 14.30 hingga 22.00 WIB.
Warga disebut dilarang ke luar rumah menggunakan roda dua atau berjalan kaki karena akan ada pencegahan Corona dengan menyemprotkan disinfektan dosis tingkat 1 yang menyebabkan alergi pada kulit dan gangguan pernapasan. Pesan itu juga merinci jalan-jalan di Jakarta mana saja yang dilarang dilalui.
Netizen Cemas Corona, #Indonesia_LockdownPlease Menggema: