Semarang -
Seorang pasien dalam pengawasan (PDP) virus Corona atau COVID-19 meninggal di RS dr Moewardi (RSDM) Solo hari ini. Pasien tersebut berjenis kelamin laki-laki berusia 60 tahun.
"Laki-laki 60 tahun," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Kamis (19/3/2020).
Ganjar mengungkapkan pasien yang dimaksud merupakan warga Sukoharjo. Pasien tersebut sempat dirawat di salah satu rumah sakit swasta sebelum dirujuk ke RSDM Solo. Namun, hasil tes pasien tersebut belum diketahui apakah positif atau negatif virus Corona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"PDP dari Sukoharjo. Hasil tesnya belum kita ketahui, masih nunggu. Masuk kemarin (Rabu, 18/3), rujukan rumah sakit swasta di Solo," terang Ganjar.
Ganjar menegaskan saat ini pihaknya tengah melakukan pengecekan terkait kasus meninggalnya pasien tersebut. Termasuk penelusuran pasien berstatus PDP.
"Nanti kita akan kontrol lagi untuk memastikan," jelasnya.
Presiden Jokowi Instruksikan 'Rapid Test' Corona dalam Cakupan Besar:
Ganjar menegaskan pasien lansia ini bukan peserta seminar di Bogor, Jawa Barat seperti dua pasien lain yang meninggal di Solo. Sebelumnya, ada dua pasien yang menghadiri seminar tersebut positif Corona dan meninggal dunia.
"Nggak yang itu (bukan yang seminar)," tegasnya.
Di kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo mengatakan sebelum dirujuk pasien tersebut tidak memiliki riwayat pergi ke daerah tertentu. Namun, pasien tersebut didiagnosa menderita infeksi saluran pernapasan.
"Karena kondisi memburuk maka dicurigai. Bukan dari klaster sebelumnya (peserta seminar)," jelasnya.
Mengutip data dari https://corona.jatengprov.go.id/ per hari ini pukul 07.00 WIB, jumlah pasien positif corona di Jateng bertambah mencapai 10 orang, dengan rincian tujuh pasien dirawat di rumah sakit dan tiga orang meninggal.
Kemudian ada 83 pasien dalam pengawasan (PDP) Corona yang masih dirawat dan 1.870 orang dalam pemantauan (ODP) di Jawa Tengah.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini