Hari Pertama 'Lockdown', Warga Malaysia Masih Beraktivitas di Luar Rumah

Hari Pertama 'Lockdown', Warga Malaysia Masih Beraktivitas di Luar Rumah

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 18 Mar 2020 15:12 WIB
A worker at a McDonald outlet checks the temperature of a customer in Penang during the first day of a partial lockdown in Malaysia on March 18, 2020 with most businesses and schools closed amid fears over the spread of the COVID-19 coronavirus. - Malaysia has so far reported 673 virus cases and two deaths, the highest number of any Southeast Asian country. (Photo by GOH CHAI HIN / AFP)
Seorang warga Malaysia tampak mendatangi restoran cepat saji saat hari pertama lockdown berlangsung (GOH CHAI HIN/AFP)
Kuala Lumpur -

Otoritas Malaysia mulai memberlakukan 'lockdown' pada Rabu (18/3) ini untuk mengurangi penyebaran virus Corona atau COVID-19. Meskipun ada larangan beraktivitas dan makan di luar rumah, sejumlah warga Malaysia terpantau makan di food court hingga jogging di taman yang ditutup sementara.

Seperti dilansir media lokal Malaysia, The Star, Rabu (18/3/2020), otoritas Malaysia secara resmi memberlakukan perintah pengendalian pergerakan atau movement control order (MCO) mulai Rabu (18/3) ini di seluruh wilayahnya. Perintah ini melarang setiap pergerakan warga dan acara berkumpul massal di tempat umum. MCO ini akan diberlakukan hingga 31 Maret mendatang.

Selama larangan pergerakan diberlakukan, seluruh tempat ibadah dan lokasi bisnis harus tutup, kecuali supermarket, pasar, toko kebutuhan sehari-hari dan toko yang menjual kebutuhan pokok.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Restoran, toko roti dan food court masih diperbolehkan buka, namun orang-orang tidak diperbolehkan makan di tempat. Atau dengan kata lain hanya bisa membeli lalu dibawa pulang ke rumah (take away). Namun pada praktiknya, sebut The Star, masih banyak orang yang makan dan nongkrong di food court.

Di salah satu tempat makan di Penang, menurut laporan The Star, masih ada banyak orang yang menunggu pesanan makanan dengan beberapa sibuk mengobrol soal larangan pergerakan. Beberapa orang bahkan memakan pesanan mereka yang sudah ditempatkan dalam tas plastik, karena take-away, di area food court.

ADVERTISEMENT

Beberapa orang lainnya terlihat memasukkan minuman mereka yang ada di plastik ke dalam gelas. Belasan orang mengantre untuk membeli makanan meskipun food court itu tidak menyediakan meja dan kursi untuk makan di tempat.

Hari Pertama Lockdown, Begini Penampakan di Malaysia:

Larangan pergerakan yang diberlakukan pemerintah tampaknya juga tidak dipedulikan oleh warga di sekitar Taman Metropolitan di Kuala Lumpur. Beberapa taman setempat ditutup untuk dua minggu dengan pihak Balai Kota Kuala Lumpur (DBKL) telah memasang pemberitahuan.

Namun pada Rabu (18/3) pagi, masih ada warga yang berjalan santai dan jogging di area taman. DBKL telah memasang pemberitahuan bahwa 13 taman publik di Kuala Lumpur, juga perpustakaan umum, ditutup sementara.

Dewan Keamanan Nasional (NSC) dalam pernyataan terbaru, seperti dilansir Malay Mail, mengimbau warga tetap tinggal di rumah dan tidak pergi keluar kecuali untuk kebutuhan penting selama MCO diberlakukan dua pekan ke depan. NSC juga menyarankan warga Malaysia mempraktikkan social distancing, atau setidaknya menjaga jarak 1 meter dari satu sama lain, untuk meminimalisasi risiko terinfeksi virus Corona.

"Untuk meningkatkan efektivitas perintah pembatasan pergerakan, publik disarankan tetap di rumah setiap waktu kecuali memenuhi kebutuhan dasar," imbau NSC.

Otoritas Malaysia sejauh ini mengonfirmasi 673 kasus virus Corona di wilayahnya, dengan dua orang meninggal dunia. Jumlah ini merupakan yang terbanyak di kawasan Asia Tenggara. Sebagian besar kasus virus Corona di Malaysia diyakini berkaitan dengan acara tablig akbar di sebuah masjid di Sri Petaling, Kuala Lumpur. Acara yang digelar 27 Februari hingga 1 Maret lalu itu dihadiri nyaris 20 ribu orang dari berbagai negara.

Halaman 2 dari 2
(nvc/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads