Ada Seratusan ODP Corona di Solo yang Dipantau Lewat Video Call

Ada Seratusan ODP Corona di Solo yang Dipantau Lewat Video Call

Bayu Ardi Isnanto - detikNews
Rabu, 18 Mar 2020 11:30 WIB
Solo KLB Corona, Sabtu (14/3/2020).
Foto: Solo KLB Corona. (Dok Diskominfo Solo)
Solo -

Orang dalam pemantauan (ODP) terkait Virus Corona atau COVID-19 di Solo bertambah hingga sekitar 100-an orang. Petugas melakukan pemantauan rutin, antara lain dengan video call.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan pemantauan tersebut dilakukan untuk mengetahui kondisi terkini ODP. Selain itu video call digunakan untuk mengetahui keberadaan ODP yang menjalani karantina mandiri.

"Kita pantauan juga pakai video call, posisinya dia di mana. Lalu bagaimana kondisinya kita pantau terus," kata Ning, sapaannya, Rabu (18/3/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemkot pun telah memberikan bantuan logistik kepada para ODP yang dikarantina di rumah. Hal itu dilakukan untuk memastikan kebutuhan pokok mereka tercukupi selama masa karantina.

"Sudah kita beri bantuan logistik. Kita juga pesan ke mereka, kalau mengalami batuk, pilek, panas, sesak napas, langsung ke RSUD dr Moewardi," ujar dia.

ADVERTISEMENT

Wali Kota FX Rudy Pimpin Penyemprotan Disinfektan di SMPN 25 Solo:

Pemkot awalnya mencatat ada 62 ODP dari hasil penelusuran (tracking) pasien positif Corona kasus 50 yang meninggal ataupun yang masih dirawat di RSUD dr Moewardi. Kemudian setelah ditelusuri kembali, ada 100-an ODP yang harus dikarantina.

Mayoritas ODP berasal dari petugas medis yang pernah merawat pasien positif Corona sebelum dirujuk ke RSUD dr Moewardi. Selain itu ada keluarga dan tetangga dari pasien positif Corona.

"Semakin banyak ODP semakin bagus, semakin meminimalkan potensi penularan. Tapi harus diingat, kalau ODP itu belum tentu tertular, kita hanya mengantisipasi saja, masyarakat juga jangan mengucilkan," ungkap Ning.

Sementara itu, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengingatkan agar masyarakat patuh dengan imbauan terkait status Kejadian Luar Biasa (KLB). Antara lain dengan membatasi interaksi dengan orang lain dalam 14 hari.

"Anak-anak sekolah ini diliburkan jangan malah keluyuran, tidak usah piknik, tapi belajar di rumah. Percuma kalau kita liburkan malah bepergian," katanya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads