Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegaskan agar masyarakat tidak membuat atau menyebarluaskan hoaks soal virus Corona atau COVID-19. Dari data Pemprov Jateng, tercatat ada 60 hoaks soal Corona baru-baru ini.
"Akan saya laporkan (penyebar hoaks) ke polisi. Mungkin mereka niatnya main-main, tapi janganlah," kata Ganjar usai video conference dengan bupati dan wali kota se-Jateng di kantornya, Semarang, Selasa (17/3/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari 60 hoax yang dihimpun, beberapa merupakan tangkapan layar berita online yang kemudian diedit judulnya. Contohnya, berita sebenarnya adalah terkait Ganjar mengumumkan libur sekolah sementara untuk cegah Corona, namun diedit menjadi libur untuk sales bahkan driver ojek online dengan tambahan insentif.
"Banyak sekali yang tanya ke saya itu benar tidak. Saya katakan, boleh gak anda melaporkan dari mana awal anda mendapatkan gambar itu, boleh tidak saya laporkan ke polisi? Dia langsung jawab, 'Wah jangan Pak itu kawan saya. Jangan dilaporkan'," jelasnya.
Ganjar menilai jika pembuat hoaks tersebut bertujuan untuk meme bercanda, maka hal itu tidak lucu. Menurutnya, seharusnya masyarakat saat ini lebih banyak menyampaikan edukasi untuk antisipasi Corona.
"Temen-temen, saudara semua jangan nge-hoaks deh dalam kondisi seperti ini sensitif. Saya tidak tahu, mungkin itu bercanda, tapi sebaiknya jangan seperti itu lah," ujarnya.
Sementara itu dari data yang diperoleh detikcom, hoaks tersebut dibuat dengan cara mengedit judul berita media online. Di antaranya terkait penyebaran Corona di Karanganyar, penumpang kapal pesiar Columbus yang disebut laki-laki positif Corona, lemon panas untuk membunuh sel kanker dikaitkan Corona, penyebaran Corona di Sukoharjo, dan hoaks soal Corona lainnya.