Badan keamanan internal Israel, Shin Bet, ikut dilibatkan dalam upaya memerangi wabah virus Corona. Shin Bet telah mengonfirmasi pihaknya mendapat mandat pemerintah untuk mengumpulkan informasi soal warga Israel dalam upaya mengurangi penyebaran virus Corona.
"Pemerintah memberikan wewenang kepada Shin Bet untuk mengerahkan teknologi canggihnya dalam membantu upaya nasional untuk mengurangi penyebaran virus Corona," demikian pernyataan Shin Bet seperti dilansir AFP, Selasa (17/3/2020).
Secara terpisah, seorang juru bicara Shin Bet menyebut bahwa mandat itu berlaku dengan segera.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Senin (16/3) malam, Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, mengumumkan aturan regulasi darurat yang salah satunya berisi mandat untuk Shin Bet. Langkah ini diambil Netanyahu usai komisi parlemen yang ditugaskan meloloskan regulasi itu memberi penolakan, dengan alasan butuh lebih banyak waktu.
Menanggapi hal ini, Tehilla Shwartz Altshuler dari Institut Demokrasi Israel (ID) menyebut bahwa melibatkan badan intelijen dalam peperangan melawan virus Corona menetapkan 'preseden berbahaya'.
Dalam pernyataannya, Kepala Shin Bet, Nadav Argaman, menyebut bahwa pihaknya didekati oleh Kementerian Kesehatan untuk membantu melacak para pembawa virus Corona 'setelah mencuat bahwa otoritas lainnya tidak memiliki teknologi yang diperlukan'.
"Shin Bet menyadari bahwa ini adalah tugas yang melampaui aktivitas anti-teror yang rutin dilakukan, oleh karena itu permintaan ini dibahas dan disetujui oleh Jaksa Agung, dengan mekanisme pengawasan dan pengaturan ditetapkan," sebut Argaman dalam pernyataannya.
Kantor Netanyahu menolak untuk menjelaskan lebih lanjut soal teknik pemantauan yang akan digunakan. Namun salinan regulasi darurat yang bocor ke media Israel menyebutkan bahwa polisi akan bisa meminta data lokasi orang-orang yang menjadi pembawa virus Corona juga orang-orang yang dikarantina, dari perusahaan-perusahaan telekomunikasi, tanpa perlu perintah pengadilan.
Shin Bet juga disebut bisa menggunakan data lokasi para pembawa virus Corona selama 14 hari sebelum mereka didiagnosis 'untuk mengidentifikasi rute mereka dan siapa saja yang melakukan kontak dengan mereka'.
Ditambahkan Argaman dalam pernyataannya bahwa setiap informasi yang didapatkan Shin Bet dalam operasinya akan diserahkan kepada Kementerian Kesehatan dan tidak akan disimpang oleh Shin Bet. Dia menekankan bahwa merujuk pada parahnya krisis yang dipicu virus Corona, Shin Bet memiliki tanggung jawab untuk menggunakan 'kemampuan unik' mereka dalam membantu mengatasi pandemi ini.
Netanyahu sebelumnya menyatakan keinginannya agar 'teknologi yang digunakan dalam perang melawan teror' untuk digunakan dalam melawan virus Corona. Sejauh ini, otoritas Israel telah mengonfirmasi 298 kasus virus Corona di wilayahnya.
Seorang pejabat keamanan Israel yang enggan disebut namanya, menuturkan kepada AFP bahwa Shin Bet tidak akan melakukan 'penetrasi aktif terhadap telepon-telepon genggam' dan 'tidak akan ada serangan siber'.