Pemerintah Filipina memutuskan untuk me-lockdown Pulau Luzon di tengah perkembangan penularan virus Corona. Presiden FIlipina Rodrigo Duterte memerintahkan setengah populasi penduduk Filipina tak meninggalkan rumah.
Populasi penduduk di Pulau Luzon berjumlah 55 juta orang, termasuk ibu kota Manila. Mereka diinstruksikan untuk selalu berada di rumah demi mencegah penyebaran virus Corona.
Dilansir AFP, Selasa 17/3/2020), Duterte mendukung hal itu karena karantina yang dilakukan pada Minggu terhadap 12 juta orang Manila telah gagal menjauhkan orang satu sama lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Anda tak punya pilihan. Anda harus tetap berada di rumah," ujar Duterte seraya mengatakan kebijakan ini akan berlaku pada Selasa hari ini dan akan mencegah banyak orang bekerja atau menggunakan transportasi publik.
Duterte mengatakan, masyarakat tidak akan ditangkap bila tak mengikuti arahan itu. Tapi, mereka akan ditahan karena mengabaikan peringatan.
Pembatasan ini, masih mengizinkan orang untuk keluar rumah membeli kebutuhan pokok dan pergi kerja untuk beberapa industri. Supermarket, apotik, klinik kesehatan, bank dan layanan dasar lain akan tetap buka.
Para kritikus langsung dengan cepat menyuarakan keprihatinan atas tindakan tangan-tangan berat di negara yang sangat waspada terhadap kekuasaan setelah bertahun-tahun berada di bawah kediktatoran Ferdinand Marcos.
"Kami membutuhkan solusi medis dan bukan militer," kata kelompok HAM Karapatan, mendesak peningkatan dalam pengujian massal, perawatan gratis dan distribusi barang-barang seperti sanitiser tangan.
Tonton juga Malaysia Lockdown Demi Cegah Wabah Corona :
Kasus virus Corona di Filipina sudah mencapai 142 yang terkonfirmasi dengan 12 orang meninggal.
Pada hari Senin kendaraan mengantre sepanjang satu kilometer di titik masuk di perimeter ibukota. Penduduk Manila setiap hari berbondong-bondong untuk bekerja menggunakan bus yang penuh sesak.
Duterte telah memerintahkan ibukota ditutup sejak hari Minggu, dan pada hari Senin sebagian besar mal kota - pusat kehidupan di negara itu - telah memilih untuk ditutup.
Para pemimpin lokal juga mulai memberlakukan jam malam di beberapa daerah untuk mendorong orang agar tinggal di rumah