Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Zita Anjani meminta pemerintah pusat ataupun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta lebih aktif mengetes penyebaran virus Corona (COVID-19). Menurutnya, saat ini masyarakat sulit jika akan mengetes kondisi tubuhnya.
"Kalau sekarang, kan tes mesti sulit, hanya di sepuluh tempat saja, bahkan beberapa waktu belakangan hanya di Litbangkes Jakarta. Kebayang pasti sulitnya. Mestinya, sudah ada tes gratis yang lebih proaktif, yang datangi wilayah terindikasi. Semua orang bisa datang. Penanganan pun dapat segera dilakukan sebelum penularannya bertambah parah. Sekarang, pemeriksaan kan tergantung dokter saja," kata Zita dalam keterangannya, Senin (16/3/2020).
Zita menyebutkan, beberapa kasus pengidap Corona tidak menunjukkan gejala. Hal tersebut perlu dikhawatirkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang, ditemukan juga penyebaran dari orang yang tidak memperlihatkan gejala. Memang, buat tahu orang ini kena atau tidak, harus melalui tes. Bahaya sekali bila tidak diketahui. Kita pun makin-makin tidak dapat kepastian," ucapnya.
Dia mencontohkan beberapa negara yang bebas biaya tes COVID-19 sehingga masyarakat akan merasa lebih tenang.
"Paniknya ini yang lebih bahaya. Kita tidak bisa pastikan situasi sekitar kita. Orang yang baik-baik saja bisa drop karena stres. India punya 53 pusat tes gratis, Amerika ada 100 mesin yang bisa lebih dari 1.000 tes sehari, dan Korea Selatan bisa dari dalam mobil kayak beli burger, hasilnya dikirim by aplikasi, gratis juga," kata Zita.
"Kita minta inovasi pemerintah, semoga bisa segera kita lewati ini, untuk meningkatkan juga sistem kesehatan kita," sambungnya.
(aik/rfs)