Klaten -
Pondok pesantren (ponpes) di Kabupaten Klaten memutuskan untuk meliburkan para santrinya untuk mencegah penyebaran virus Corona atau COVID-19. Namun ada juga yang tidak meliburkan santri tapi menghentikan kontak dengan pihak luar.
Pimpinan Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an (PPTQ) Klaten, Ustadz M Muinudinillah Basri mengatakan santrinya di tingkat SMP maupun SMA akan diliburkan.
"Diliburkan sementara. Kecuali untuk kegiatan yang tidak bisa diliburkan," ungkap Muinudinillah saat dihubungi detikcom, Senin (16/3/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut pria yang akrab disapa Ustaz Muin ini, santri diliburkan selama 14 hari. Meski begitu, pihak ponpes sedang menyusun rencana untuk menghadapi para santri yang kembali ke ponpes usai libur dua pekan mendatang.
"Nanti baliknya yang perlu antisipasi," lanjut Muin.
Diwawancara terpisah, Kepala Sekolah MA Ponpes Muhammadiyah boarding school (MBS) Klaten, Zainuri Fatakh mengatakan tidak akan meliburkan santrinya.
"Untuk MBS acara jenguk ditiadakan. Kecuali santri yang sakit bisa dibawa pulang," jelas Zainuri pada detikcom.
Menurut Zainuri, jam belajar mengajar akan dipadatkan hingga jam 12.00 WIB. Selain itu, kontak para santri dengan pihak luar juga dihentikan.
"Paket barang apapun tidak boleh masuk dan keluar. Semua santri di dalam kompleks pondok, tidak boleh keluar dan kontak langsung" lanjut Zainuri.
Selain itu, santri juga diwajibkan menjaga wudhu dan wajib cuci tangan. Tak hanya itu, kegiatan yang melibatkan pihak luar juga dibatalkan.
"Kegiatan yang melibatkan pihak luar dibatalkan. Dibatalkan sampai waktu yang tidak ditentukan," pungkas Zainuri.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini