.webp)
Bawaslu Banten mengajak warga di Pandeglang, Kabupaten Serang, Tangsel dan Cilegon yang menyelenggarakan Pilkada 2020 untuk tidak ragu melaporkan jika ada pelanggaran pemilu. Untuk memaksimalkan pengawasan, Bawaslu menyegarkan tampilan situsnya agar mempermudah informasi dan sistem pengawasan.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Bawaslu Banten Didih M Sudi di acara 'Peluncuran Wajah Baru Pelayanan Informasi dan Deklarasi Jelang Pilkada 2020' di Hotel le Dian, Serang, Jumat (13/3/2020). Bawaslu ingin menjadikan keterbukaan informasi hal yang penting dan dapat membangun kesadaran pengawasan.
"Ini untuk membangun kesadaran dan edukasi Pilkada. Masyarakat bisa melakukan pengawasan kemudian tidak ragu-ragu kalau ada pelanggaran dilaporkan ke Bawaslu. Kami ingin membangun kesadaran budaya," kata Didih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Soal keterbukaan informasi, Bawaslu Banten selama ini selalu dinilai baik oleh Komisi Informasi selama 2 tahun berturut-turut. Termasuk di bagian Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) yang berada di urutan ke-4.
"Ini untuk keterbukaan, dan dengan keterbukaan publik, kerja-kerja pengawasan berhasil," ujarnya.
Bawaslu juga ingin menggaungkan sistem pengawasan kepada warga agar lebih sadar pengawasan Pi;kada. Khususnya di daerah Pandeglang, Kabupaten Serang, Tangsel dan Cilegon.
Di tempat yang sama, Komisioner Bawaslu RI Fritz Edward Siregar mengingatkan soal indeks kerawanan pemilu di Banten. Menurutnya, Pilkada Kabupaten Serang paling rawan se-pulau Jawa dan Pandeglang ada di urutan ke 6.
Indeks ini dibuat agar Bawaslu lebih bisa mengantisipasi dan jadi fokus bersama. Ini juga bisa menjadi perhatian KPU, kepolisian, TNI, pemuka agama bahkan hal-hal yang membuat rawan saat pemilihan bisa dihindari.
"Ini agar semua bersama-sama menjaga agar apa yang kira-kira diprediksi tidak terjadi," ujar Edward.
