Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjelaskan alasan kapal pesiar MV Columbus yang membawa turis asing bisa berlabuh di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang. Menurut Ganjar, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) sudah melakukan pemeriksaan dan hasilnya semua penumpang serta kru kapal pesiar MV Columbus disebut dalam kondisi sehat.
"KKP itu cek satu per satu termasuk ABK, kalau clear, sehat boleh turun," kata Ganjar di Semarang, Jumat (13/3/2020).
Ganjar menegaskan pihak berwenang juga sudah melakukan komunikasi dengan biro perjalanan dan pihak operasional kapal. Selain itu, lanjut Ganjar, di setiap kapal pesiar juga memiliki tim dokter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia jalan kan sudah lama, kita komunikasi. Di kapal itu ada dokter, saat yang (kapal pesiar) Viking Sun itu dokternya seorang profesor," ungkap Ganjar.
"Pariwisata masuk dicek satu per satu, contoh kapal, ada dua contoh yang bisa dipelajari, satu cek semua baik, tidak bisa berlabuh, satu lagi cek ulang bisa berlabuh," katanya.
Menurutnya, protokol kesehatan terkait pariwisata terus dilakukan. Seperti ketika akan ada kapal pesiar yang bersandar, maka dilakukan pemeriksaan KKP terlebih dahulu saat kapal berhenti di jarak tertentu dari pelabuhan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yulianto Prabowo mengatakan informasi dari KKP, sebanyak 1.044 orang dalam kapal pesiar Columbus itu dalam kondisi sehat.
"Dari yang diinformasikan KKP seluruh penumpang dan kru clear. Ada juga pemeriksaan dokumen kesehatan," kata Yulianto.
Terkait ada penolakan di Surabaya, Yulianto mengaku tidak mengetahui dan menyebut kemungkinan bukan karena faktor kesehatan. Yulianto menyebut hasil pemeriksaan sebelum di Semarang dinyatakan sehat.
"Mungkin penolakan bukan karena kesehatan. Kalau kesehatan, itu sehat," ujarnya.
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Jawa Tengah, Sinoeng N Rahmadi, menambahkan komunikasi dengan pihak biro perjalanan dari kapal pesiar MV Columbus sudah dilakukan sejak dua pekan lalu. Menurutnya, pihak biro perjalanan setuju dengan protokol kesehatan yang harus dilalui.
"Kita patuh dan taati protokol kedatangan wisatawan asing. Kita komunikasi dengan agen tur dan operator kapal pesiar. Komunikasi dua minggu sebelumnya," jelas Sinoeng.
Diberitakan sebelumnya, kapal pesiar MV Columbus yang membawa ratusan penumpang dari Benua Eropa sandar di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang hari ini. Kapal itu ternyata bertolak dari Darwin, Australia.
"Dari Darwin, Benoa, Lombok, Surabaya tidak boleh, langsung Semarang. Karena Surabaya tidak boleh, di Lombok dua hari," kata Branch Manager Nusantara Tour, Anik Ningtyas di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jumat (13/3).
Dari informasi yang diperoleh detikcom, kapal pesiar mewah tersebut membawa total 1.044 penumpang termasuk kru 624 orang. Kapal pesiar berbendera Bahama itu membawa penumpang dari Kanada, Inggris, hingga Jerman. Dari Semarang, para turis mancanegara tersebut rencananya bakal berkeliling di sejumlah objek wisata di Jawa Tengah.
Terpisah, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini membenarkan telah menolak kapal pesiar MV Columbus ini sandar di Surabaya. Dia tidak mau mengambil risiko terhadap kedatangan kapal tersebut.
"Sudah kemarin kami tolak, dan disetujui," kata Risma di Gelanggang Remaja, Rabu (11/3).
Risma mengatakan, penolakan itu telah dilakukan sebelum kapal pesiar tersebut bersandar. Sebab, ia mempertimbangkan kerugian sejumlah pihak jika penolakan dilakukan mendadak, seperti angkutan dan makanan.
"Mangkanya aku nggak mau gitu, minimal sehari lah, tapi kalau bisa sebelumnya. Kalau memang nggak, nggak, karena saya nggak punya manifes lah dari tiap-tiap orang. Beda dengan yang dulu kalau ada manifes ada laporan tiap-tiap orangnya. Jadi tahu berapa orang," jelasnya.