Jawa Barat menjadi salah satu provinsi dengan angka kematian tertinggi akibat demam berdarah dengue (DBD). Tercatat 4.600 orang terjangkit dan 16 di antaranya meninggal pada triwulan pertama 2020.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar, Kabupaten Ciamis masuk ke posisi teratas daerah di Jabar dengan angka kematian tertinggi akibat DBD. Dilaporkan tiga orang dilaporkan meninggal akibat penyakit yang ditularkan nyamuk Aedes aegypti itu.
Baca juga: 4 Warga Bandung Meninggal Akibat DBD |
Kemudian Kabupaten Bogor, Sukabumi, Cirebon dan Kota Bandung yang masing-masing menelan dua korban jiwa. Disusul Kota Depok, Bogor, Sukabumi dan Tasikmalaya yang masing-masing telah jatuh satu korban jiwa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, sebaran kasusnya paling tertinggi di Kabupaten Bogor dengan 443 orang, Ciamis 381 orang dan Kota Bandung 378 orang. "Memang penyebaran penyakit ini sering kali terjadi di daerah yang padat penduduknya," ujar Kadinkes Jabar Berli Hamdani di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (13/3/2020).
Menurutnya, kebanyakan pasien yang meninggal diakibatkan telatnya penanganan medis yang didapatkan. "Sebaiknya bila terdapat gejala demam tinggi segera dibawa ke pelayanan kesehatan untuk ditangani," ujar Berli.
Selain itu, pihaknya berupaya mencegah DBD dengan mencanangkan program jumantik atau juru pemantau jentik bagi setiap orang di rumahnya masing-masing. "Yang biasanya tak terpantau itu di genangan talang air, jentik berpotensi hidup di sana, juga di setiap gantungan baju," kata Berli
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, angka kematian tertinggi akibat DBD dicetak oleh Nusa Tenggara Timur dengan 32 orang meninggal, kemudian Jawa Tengah dan Jabar dengan 16 kematian, disusul Lampung dan Jawa Timur dengan 13 orang yang meninggal.
(bbn/bbn)