Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui rute KRL Bogor-Depok-Jakarta Kota menjadi jalur berisiko terkontaminasi Corona. Fraksi PAN DPRD DKI menilai upaya pencegahan perlu dilakukan dari transportasi publik.
"Kalau memang kita punya rencana mencegah, memang perlu mulai dari tempat yang berpotensi penyebarannya tinggi, yakni di public transport," ujar Bendahara F-PAN Farazandi Fidinansyah saat dihubungi, Kamis (12/3/2020).
Dia meyakini aturan yang dibuat pemerintah untuk mencegah Corona sama dengan negara lain. Tujuan utamanya ialah mengantisipasi virus di transportasi publik.
"Posisi pemerintah saya meyakini protapnya di negara-negara lain pun sama, terutama tempat umum, public transport, itu jadi target. Bukan target sih, tujuan utama yang harus diantisipasi. Kayak di Italia, Inggris tempat publik harus disteril, stadion diisolasi," kata Farazandi.
Farazandi menilai saat ini masyarakat perlu menjaga imunitas tubuh dan menggunakan masker bagi warga yang tidak sehat. Tidak hanya itu, masyarakat juga diminta tidak merasa panik yang berlebih.
"Pak Jokowi juga sudah mengimbau kan, yang paling penting imunitas kita baik, masker pun bukan alat satu-satunya untuk mencegah. Kalau kita merasa tidak sehat, masker bisa jadi alat pencegah," kata Farazandi.
"Jadi memang tidak perlu panik berlebihan, misalnya saat di KRL khawatir terus ada pilihan lain. Tapi nggak menutup kemungkinan di tempat lain juga bisa menyebar kan," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Anies menjelaskan ada rute KRL yang dinilai rawan penyebaran virus Corona (COVID-19). Rute KRL-2 atau Bogor-Depok-Jakarta Kota menjadi jalur paling berisiko terkontaminasi di antara jalur lain.
"Begini, kita membahas begitu banyak. Ada lebih dari 20 slide tadi. Intinya adalah kenapa tadi dikumpulkan seluruh jajaran, baik kepala OPD maupun pimpinan BUMD, untuk menyampaikan semua potensi risiko sehingga jajaran bisa mengambil langkah-langkah mitigasi," ucap Anies kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (11/3).
"Jadi yang disampaikan itu bukan bahwa saat ini ada kasus, bukan, tapi bahwa saat ini kita punya potensi risiko-risiko, salah satunya adalah transportasi, tapi juga yang aspek-aspek lain," ucap Anies.
Simak Juga Video "Cegah Corona di Jakarta, Pemprov Bentuk Tim Review Perizinan"