Cegah Virus Corona Saat UN, Kemendikbud Imbau Sekolah Sediakan Hand Sanitizer

Cegah Virus Corona Saat UN, Kemendikbud Imbau Sekolah Sediakan Hand Sanitizer

Rahel Nardha Catharina - detikNews
Rabu, 11 Mar 2020 19:25 WIB
Tim dari Kemendikbud/Rahel detikcom
Tim dari Kemendikbud (Rahel/detikcom)
Jakarta -

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menegaskan pelaksanaan Ujian Nasional 2020 akan tetap dilakukan sesuai jadwal meskipun ada wabah virus Corona (COVID-19) di mana sampai saat ini ada lebih dari 30 kasus positif. Sekolah pun diimbau menyediakan hand sanitizer saat pelaksanaan UN 2020.

"Kami tentu juga mengikuti protokol yang yang sesuai dengan edaran Mendikbud Nomor 3 Tahun 2020 yang nanti akan disampaikan, tetapi khusus untuk UN ini kami menambahkan beberapa hal yang teknis spesifik," kata Plt Kepala Badan Penelitian, Pengembangan, dan Perbukuan Kemendikbud Totok Suprayitno di Kemendikbud, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu (11/3/2020).

Totok juga meminta peserta didik menghindari kontak fisik secara langsung, seperti bersalaman atau cium tangan. Dia juga menambahkan agar siswa mencuci tangan sebelum dan sesudah ujian berlangsung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Lalu mencuci tangan dengan air dan sabun atau cuci tangan berbasis alkohol sebelum dan sesudah ujian. Di depan kalau nggak salah ada hand sanitizer, itu cukup. Nanti harapannya setiap sekolahnya didorong untuk menyediakan hand sanitizer," kata Totok.

Totok mengatakan ruang-ruang kelas usai pelaksanaan UN juga harus segera disterilisasi. Pihak sekolah harus melakukan pembersihan peralatan UN, seperti komputer dan gagang pintu.

ADVERTISEMENT

"Membersihkan ruangan sebelum dan sesudah digunakan untuk setiap sesi UN. Jadi di antara sesi ada jeda. Dilaksanakan 2 jam, jeda 1 jam. Di antara jeda itu tuh harus digunakan untuk sterilisasi. Maksudnya itu terkait dengan lingkungan seperti handle pintu, saklar lampu, komputer, mouse, keyboard, kursi, meja, alat tulis yang memungkinkan disentuh oleh siswa," ujar Totok.

Kemudian Totok menegaskan siswa yang merasa kurang enak badan serta mengalami gejala COVID-19 diimbau tidak mengikuti UN. Dia mengatakan Kemendikbud akan menggelar UN susulan bagi siswa tersebut.

"Tidak memaksakan hadir sekolah Bagi yang memiliki keluhan sakit dengan gejala demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan, sesak napas. Untuk peserta ujian untuk tidak memaksakan untuk ujian dan dapat menggantinya pada waktu yang lain," kata Totok.

"Kami siap untuk melayani dengan schedule yang pada prinsipnya bisa dilayani sesuai dengan dengan kebutuhan," imbuhnya.

Sementara itu, mengenai antisipasi wabah Corona di lingkungan sekolah, Kemendikbud belum bisa memberikan keputusan untuk meliburkan sekolah secara massal. Pihak sekolah pun harus mendapatkan rekomendasi dari Kementerian Kesehatan untuk bisa meliburkan sekolah.

"Yang jelas intinya bahwa berbagai keputusan untuk libur, menentukan berbagai keputusan yang sifatnya masal itu adalah harus atas rekomendasi kementerian kesehatan," ucap Plt Kepala Biro Kerja Sama dan Humas Ade Erlangga di lokasi.

"Jadi harus dikonsultasikan dengan dinas pendidikan, lalu kemudian dengan dinas kesehatan atau Kementerian Kesehatan. Jadi nggak bisa diambil keputusan sendiri," sambung Ade.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads