Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menegaskan pelaksanaan Ujian Nasional 2020 akan tetap dilakukan sesuai jadwal meskipun ada wabah virus Corona (COVID-19) di mana sampai saat ini ada lebih dari 30 kasus positif. Sekolah pun diimbau menyediakan hand sanitizer saat pelaksanaan UN 2020.
"Kami tentu juga mengikuti protokol yang yang sesuai dengan edaran Mendikbud Nomor 3 Tahun 2020 yang nanti akan disampaikan, tetapi khusus untuk UN ini kami menambahkan beberapa hal yang teknis spesifik," kata Plt Kepala Badan Penelitian, Pengembangan, dan Perbukuan Kemendikbud Totok Suprayitno di Kemendikbud, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu (11/3/2020).
Totok juga meminta peserta didik menghindari kontak fisik secara langsung, seperti bersalaman atau cium tangan. Dia juga menambahkan agar siswa mencuci tangan sebelum dan sesudah ujian berlangsung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lalu mencuci tangan dengan air dan sabun atau cuci tangan berbasis alkohol sebelum dan sesudah ujian. Di depan kalau nggak salah ada hand sanitizer, itu cukup. Nanti harapannya setiap sekolahnya didorong untuk menyediakan hand sanitizer," kata Totok.
Totok mengatakan ruang-ruang kelas usai pelaksanaan UN juga harus segera disterilisasi. Pihak sekolah harus melakukan pembersihan peralatan UN, seperti komputer dan gagang pintu.
"Membersihkan ruangan sebelum dan sesudah digunakan untuk setiap sesi UN. Jadi di antara sesi ada jeda. Dilaksanakan 2 jam, jeda 1 jam. Di antara jeda itu tuh harus digunakan untuk sterilisasi. Maksudnya itu terkait dengan lingkungan seperti handle pintu, saklar lampu, komputer, mouse, keyboard, kursi, meja, alat tulis yang memungkinkan disentuh oleh siswa," ujar Totok.