Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengklaim data demam berdarah (DBD) di Jakarta tahun ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Meski demikian, Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengaku tidak akan menganggap enteng.
"Data di kita dengan tahun kemarin sangat jauh. Sampai dengan kemarin, kalau saya bandingkan contoh Januari tahun lalu 989 kasus, tahun ini 275. (Total sampai) Februari tahun lalu 1.569, tahun ini 600. (Total sampai) Maret tahun lalu 1.983 sekarang 970. Meskipun angkanya masih jauh dari tahun lalu kita tetap waspada," ucap Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti, di Balai Kota DKI Jakarta, Gambir, Rabu (11/3/2020).
Widyastuti mengatakan saat ini konsentrasi DKI lebih kepada penanganan virus Corona (COVID-19). Namun, dia menjelaskan, penanganan DBD sudah biasa dilakukan setiap tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita tahu bahwa DKI Jakarta adalah daerah endemis DBD. Setiap tahun kasus selalu kita jaga. Tetapi bukan suatu penyakit baru yang baru kita kenal. Secara rutin meski saat ini kita sedang menghadapi pengendalian COVID-19, tetapi untuk DBD tetap kita jaga," kata Widyastuti.
"Jadi SOP terhadap tata laksana DBD mulai dari upaya pencegahan masyarakat maupun klinis tetap kita jaga," lanjutnya.
Berikut Sebaran Jumlah Kasus DBD di Jakarta:
Jakarta Pusat: 62 kasus
Jakarta Utara: 103 kasus
Jakarta Barat: 269 kasus
Jakarta Selatan: 265 kasus
Jakarta Timur: 265 kasus
Kepulauan Seribu: 6 kasus
Total: 970 kasus
(aik/mae)