Massa dari kelompok buruh berdemo di depan kantor Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel). Berkumpulnya massa ini membuat arus lalin tersendat.
Massa tiba di depan kantor Gubernur Sulsel sekitar pukul 13.00 Wita, Jalan Urip Sumohardjo Makassar. Massa terlihat kompak dengan mengenakan baju berwarna merah.
Selain itu, massa membentangkan spanduk yang menolak RUU Omnibus Law dan Cipta Kerja. Spanduk itu bertuliskan 'Tindas buruh dahulu, Korupsi kemudian' dan 'Omnibus Law adalah hasil perselingkuhan penguasa dan pengusaha'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Massa menunggu Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah untuk memberikan respons atas penolakan buruh di Makassar terhadap RUU Omnibus Law ini.
Massa menutup sebagian lajur Jalan Urip Sumoharjo depan Kantor Gubernur. Akibatnya lalu lintas dari Fly Over Urip Sumoharjo hingga menjelang depan Kantor Gubernur Sulsel macet parah.
Dalam orasinya, massa menuntut Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah untuk menemui massa dan menyampaikan pernyataannya terkait tuntutan massa menolak Omnibus Law.
"Kita menunggu Bapak Gubernur Sulsel untuk keluar menemui kita dan menyampaikan pernyataannya. Sembari menunggu kita akan terus membacakan tuntuan," teriak seorang orator dari atas mobil komando.
Beberapa saat kemudian tampak Kapolres Makassar Kombes Yudhiawan Wibisono, Pj Wali Kota Makassar Iqbal Suhaeb, hingga Kepala Satpol PP Mujiono menemui perwakilan massa di depan gerbang Kantor Gubernur Sulsel. Perwakilan massa diminta menyampaikan orasinya.
Hingga saat ini lalu lintas menjelang Kantor Gubernur Sulsel masih macet. Massa mahasiswa hingga buruh masih terus berdatangan.
Sementara itu polisi menyiagakan kendaraan taktis dan menutup gerbang masuk ke Kantor Gubernur Sulsel.
(fiq/jbr)