Keaslian keris Diponegoro masih diperdebatkan karena ada perbedaan antara penamaan dengan kesesuaian dhapur (rancang bangun). Empu Totok Brojodiningrat yang pernah melihat langsung dan memegang keris tersebut di Belanda, punya kesan tersendiri.
Empu Totok memastikan keris yang diserahkan Pemerintah Kerajaan Belanda kepada Pemerintah Indonesia adalah keris yang pernah diamatinya langsung ketika dia dan rombongan mengunjungi Museum Volkenkunde di Leiden, Belanda, sekitar 10 bulan lalu.
Ketika detikcom menunjukkan foto koleksi pribadi sejarawan UGM Sri Margana, verifikator keris tersebut sebelum dipulangkan, Totok memastikan bahwa keris itulah yang diamati dan dipegangnya di Belanda saat itu. Dia lalu menunjukkan sejumlah foto, termasuk ketika dia memegang keris tersebut.
Totok memastikan bahwa keris tersebut memang keris kuno, bukan keris buatan baru. Sedangkan terkait polemik keaslian keris tersebut sebagai keris milik Pangeran Diponegoro, Totok menduga bahwa sebutan Kiai Naga Siluman adalah merupakan nama atau julukan dari keris tersebut, bukan merupakan identifikasi dhapur naga siluman.
![]() |
Totok memiliki pendapat bahwa kemungkinan memang nama naga siluman dipilih Pangeran Diponegoro tanpa menghubungkan dengan jenis dhapur-nya. Atau kemungkinan lain, pelukis Raden Saleh selaku penulis arsip, kurang memahami masalah keris.
"Bisa saja sebenarnya itu (dhapur) nagaraja tapi punya karena pengalaman yang ampuh, misalnya bisa menyelamatkan dari kepungan, supaya tidak kelihatan dari musuh, ya bisa saja keris itu dinamakan Naga Siluman. Seperti saya juga, keris ini kok berbeda dengan yang lainnya, saya beri nama ki apa, kyai apa," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Namun Totok mengaku enggan memperpanjang perdebatan tersebut. Dia mengajak semua pihak mengambil sisi positif dari kembalinya artefak kuno Indonesia yang ratusan tahun disimpan di Belanda.
"Saya sendiri tidak melihat itu sebagai keris peninggalan Diponegoro, tetapi lebih pada artefak. Banyak keris pahlawan yang ada di situ. Apapun, ambil positifnya saja, yang penting artefak kita bisa kembali," ungkap dia.
Tonton juga video Raja Belanda Serahkan Keris Pangeran Diponegoro ke Jokowi: