Bayi 6 Bulan di Batang Ini Bergantung Tabung Oksigen untuk Bernapas

Bayi 6 Bulan di Batang Ini Bergantung Tabung Oksigen untuk Bernapas

Robby Bernardi - detikNews
Rabu, 11 Mar 2020 08:06 WIB
Bima Risky Maulana (6 bulan) yang divonis dokter mengalami jantung bocor dan infeksi paru-paru di Batang, Selasa (10/3/2020).
Bima Risky Maulana (6 bulan) yang divonis dokter mengalami jantung bocor dan infeksi paru-paru di Batang, Selasa (10/3/2020). (Foto: Robby Bernardi/detikcom)
Batang -

Namanya Bima Risky Maulana. Bayi yang baru berumur enam bulan ini tidak bisa lepas dari selang oksigen setiap harinya. Bima sudah empat bulan ini bergantung dengan tabung oksigen untuk membantunya bernapas.

Bima merupakan anak kedua dari pasangan Pujiyanto (40) dan Umi Latifah (30), warga Dukuh Legoksari RT 6 RW 6, Kelurahan Proyonanggan Tengah, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.

"Sejak berusia dua bulan (Bima) divonis dokter mengalami jantung bocor dan infeksi paru-paru," ucap Umi Latifah saat ditemui detikcom di rumahnya, Selasa (10/3/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Umi, kondisi Bima sendiri juga mengalami kelainan sejak lahir. Bima terlahir dengan kondisi bibir sumbing sampai ke langit-langit mulut, mata kiri beretina ganda serta tangan sebelah kanan terdapat enam jari.

"Bawaan lahir kelainan genetik. (Proses) Lahir normal. Untuk jantung bocor diketahui sejak adik umur dua bulan," tutur Umi.

ADVERTISEMENT

Dirinya menceritakan Bima mengalami jantung bocor dan infeksi pada paru-parunya usai dilakukan imunisasi. Tubuh Bima tiba-tiba kejang.

"Pertama itu kan imunisasi, malam jam 20.30 panas. Adiknya tersedak, spontan kejang, langsung saya bawa ke rumah sakit diperiksa dokter langsung ketahuan jantung bocor," ujar Umi.

Saat detikcom menengok Bima, kondisinya tidak banyak gerak. Di usianya yang masih belia, Bima seakan pasrah dengan kantong dan selang oksigen yang tersambung di tabung. Selang ini juga seolah membatasi gerak tubuhnya yang berbobot 4,2 kg.

Menengok Bima, Bayi 6 Bulan yang Bernapas Bergantung Tabung OksigenBima Risky Maulana (6 bulan) yang divonis dokter mengalami jantung bocor dan infeksi paru-paru di Batang, Selasa (10/3/2020). Foto: Robby Bernardi/detikcom

Ada empat tabung oksigen ukuran 6 kubik untuk membantu Bima tetap bernapas. Tabung-tabung tersebut diletakkan di pojok kamar, tidak jauh dari kasur tempat Bima berbaring. Terdapat juga alat terapi pernapasan.

"Itu dibelikan kakak ipar saya (tabung dan alat terapi pernapasan)," ungkap Umi.

Umi mengaku pernah berniat memeriksakan Bima ke RSUP Kariadi Semarang. Saat itu Bima dirujuk dari rumah sakit di Batang ke RS Kariadi. Namun karena jaraknya jauh, Bima di tengah jalan gagal napas.

"Pernah dirujuk ke Semarang. Di tengah perjalanan adik gagal napas. Trauma," kenang Umi.

Jika selang oksigen dilepas, menurut Umi anaknya akan sesak napas dan kulit jadi membiru.

Diakui Umi, awalnya dirinya mengandalkan BPJS mandiri dan bantuan dari kakak iparnya untuk mengobati buah hatinya itu.

"Oleh puskesmas kemarin sudah dibuatkan BPJS pemerintah. Tapi ya itu kalau dirujuk ke (RS) Kariadi takut gagal napas lagi," katanya.

"Sehari habis satu tabung. Satu tabung harganya Rp 75 ribu. Obat-obatan ya setiap hari minum," imbuhnya.

Suaminya sendiri merupakan pekerja kapal yang setiap harinya hanya mampu membawa pulang uang sekitar Rp 100 ribu. Tempat tinggal Umi dan keluarga kecilnya pun masih menumpang di rumah kakaknya.

Senyuman dan suara ketawa dari Bima, diakui Umi adalah impiannya yang belum terwujud. Bima hanya terdiam dan menangis. Saat menangis tidak cukup satu tabung bertahan sampai sehari.

Ayah Bima, Pujiyanto mengaku upahnya dari bekerja di galangan kapal tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Terutama bagi Bima yang setiap harinya membutuhkan isi ulang oksigen dan kebutuhan lainnya seperti susu.

"Saya jual motor dan sepeda. Namun kebutuhan juga tidak bisa mencukupi," katanya.

Meski demikian, dirinya masih bersyukur pada keluarganya yang masih mendukung secara finansial meskipun dengan segala keterbatasan.

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Batang Wihaji menjenguk Bima. Di hadapan kedua orang tua Bima, Wihaji berjanji pihaknya bersama pemerintah daerah berusaha hadir dan melayani masyarakat dalam kondisi apapun.

Menengok Bima, Bayi 6 Bulan yang Bernapas Bergantung Tabung OksigenBima Risky Maulana (6 bulan) yang divonis dokter mengalami jantung bocor dan infeksi paru-paru di Batang, Selasa (10/3/2020). Foto: Robby Bernardi/detikcom

"Pemkab Batang berusaha membantu semampunya, karena pengobatannya dibiayai oleh BPJS Kesehatan yang sebelumnya kepesertaannya mandiri sekarang kita pindahkan ke PBI," jelasnya.

"Sekarang tinggal pemkab support untuk operasional kesehariannya. Karena biaya tabung oksigennya Rp 75 ribu belum susu dan popok," kata Wihaji.

Menurut Wihaji, Bima dirawat di rumah sebagai pilihan pihak keluarga. Namun demikian pihaknya melalui Dinas Kesehatan akan terus memantau perkembangan Bima. Dalam kesempatan ini, Wihaji juga menyerahkan bantuan uang pada orang tua Bima.

Halaman 2 dari 3
(rih/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads