Italia Di-Lockdown karena Corona, Arab Saudi Batasi Salat Jumat 15 Menit

International Updates

Italia Di-Lockdown karena Corona, Arab Saudi Batasi Salat Jumat 15 Menit

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 10 Mar 2020 18:28 WIB
Italia kini menjadi salah satu negara yang miliki kasus tertinggi terkait penyebaran virus corona. Negara itu pun kini dikunci guna mencegah penyebaran COVID-19
Situasi di Italia yang seluruh wilayahnya di-lockdown akibat wabah virus corona (AP Photo)
Jakarta -

Wabah virus Corona semakin meluas di kawasan Eropa, khususnya Italia yang baru saja memberlakukan lockdown terhadap seluruh wilayahnya. Otoritas Arab Saudi memberlakukan pembatasan salat Jumat selama 15 menit di tengah wabah ini.

Hingga Selasa (10/3) sore ini, lebih dari 114 ribu orang positif terinfeksi virus Corona di sedikitnya 112 negara dan wilayah. Secara global, jumlah korban meninggal telah melampaui 4 ribu orang.

Otoritas China daratan mengonfirmasi 80.754 kasus virus Corona di wilayahnya, dengan 3.136 orang meninggal dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Italia menjadi negara kedua setelah China dengan jumlah kasus dan korban meninggal terbanyak. Sejauh ini, 9.172 kasus virus Corona terkonfirmasi di Italia, dengan 463 orang meninggal dunia.

Sementara di Korea Selatan (Korsel), terkonfirmasi 7.513 kasus virus Corona dengan 54 orang meninggal dunia. Di Iran, sudah 7.161 kasus virus Corona terkonfirmasi, dengan 237 orang meninggal dunia.

ADVERTISEMENT

Berikut berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom hari ini:

- 9 Ribu Orang Positif Corona, Seluruh Wilayah Italia Di-Lockdown

Perdana Menteri (PM) Italia, Giuseppe Conte, memperluas langkah-langkah untuk mencegah penyebaran wabah virus Corona di negaranya. PM Conte meminta seluruh warganya untuk 'tetap tinggal di rumah' dan melarang pertemuan publik, serta pertandingan sepakbola Serie A.

Seperti dilansir Channel News Asia, Selasa (10/3/2020), langkah yang belum pernah dilakukan sebelumnya ini diambil setelah otoritas Italia melaporkan 97 kematian baru akibat Corona. Sejauh ini, sedikitnya 463 orang meninggal akibat virus Corona di wilayah Italia.

Jumlah total kasus virus Corona di negara ini dilaporkan bertambah menjadi 9.172 kasus. Dengan demikian, Italia menjadi negara kedua di dunia dengan jumlah kasus dan jumlah kematian terbanyak akibat virus Corona setelah China daratan.

Langkah yang diambil PM Conte dalam memperluas zona karantina ini ke seluruh wilayah Italia ini berdampak pada lebih dari 60 juta penduduk negara tersebut.

"Saya akan menandatangani sebuah dekrit yang bisa diringkas sebagai berikut: Saya tetap tinggal di rumah," ucap PM Conte saat mengumumkan langkah dramatis ini pada Senin (9/3) malam waktu setempat.

"Seluruh wilayah Italia akan menjadi zona yang dilindungi," tegasnya. "Seluruh pergerakan di negara ini harus dihindari kecuali didasari oleh tiga situasi spesifik. Alasan pekerjaan, alasan kebutuhan atau alasan kesehatan," cetus PM Conte.

- WHO Ingatkan Ancaman Pandemi Virus Corona Kini 'Sangat Nyata'

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan saat ini ada ancaman 'sangat nyata' bahwa wabah virus Corona atau Covid-19 akan menjadi pandemi. Namun WHO menegaskan wabah virus Corona masih bisa dikendalikan.

Seperti dilansir AFP, Selasa (10/3/2020), setelah jumlah kasus virus Corona secara global melampaui angka 100 ribu kasus, Direktur Jenderal (Dirjen) WHO, Tedros Adghanom Ghebreyesus, menyatakan bahwa 'ancaman pandemi telah menjadi sangat nyata'.

"Seperti yang Anda ketahui, pada akhir pekan kita telah melampaui 100 ribu kasus Covid-19 di 100 negara. Ini tentu meresahkan bahwa begitu banyak orang dan negara yang telah terkena dampaknya, begitu cepat," ucap Tedros dalam pernyataan terbaru.

"Sekarang setelah virus ini memiliki pijakan di begitu banyak negara, ancaman pandemi menjadi sangat nyata," tegasnya.

"Bahkan jika kita menyebutnya sebuah pandemi, kita masih bisa menangani dan mengendalikannya. Itu akan menjadi pandemi pertama dalam sejarah yang bisa dikendalikan. Kita tidak tunduk pada virus itu," imbuh Tedros.

- 2 Politikus AS Kontak dengan Pasien Corona Sebelum Bertemu Trump

Dua politikus yang juga anggota parlemen Amerika Serikat (AS) diketahui melakukan kontak dekat dengan Presiden Donald Trump setelah sebelumnya terpapar virus Corona. Kedua politikus itu diketahui pernah melakukan kontak dekat dengan seseorang yang positif virus Corona pada akhir Februari lalu.

Seperti dilansir AFP dan CNN, Senin (10/3/2020), dua politikus Partai Republik yang juga anggota parlemen AS, yakni Doug Collins dari Georgia dan Matt Gaetz dari Florida, diketahui melakukan kontak dekat dengan seseorang yang positif virus Corona saat menghadiri Konferensi Tindakan Politik Konservatif (CPAC) akhir bulan lalu.

Keduanya baru saja mengumumkan bahwa mereka kini menjalani karantina sendiri (self-quarantine) usai menyadari pernah melakukan kontak dekat dengan seorang pasien virus Corona.

Collins diketahui berjabat tangan dengan Trump pada Jumat (6/3) lalu, saat bertemu di kantor Pusat Pengendalian Penyakit AS (CDC). Sementara Gaetz sempat naik limusin kepresidenan dan bepergian bersama Trump dengan pesawat kepresidenan Air Force One pada Senin (9/3) waktu setempat.

Baik Collins maupun Gaetz dilaporkan tidak mengalami gejala-gejala virus Corona.

- Gegara Corona, Arab Saudi Batasi Salat Jumat Hanya 15 Menit

Pemerintah Arab Saudi akan membatasi durasi salat Jumat, termasuk khotbah, tak lebih dari 15 menit. Ini merupakan upaya pencegahan virus Corona di Arab Saudi.

Dilansir Saudi Gazette, Selasa (10/3/2020), Menteri Urusan Islam Arab Saudi Dr Abdullah Al Sheikh mengeluarkan arahan untuk mengambil sejumlah tindakan sementara terkait dengan salat, sebagai bagian dari pencegahan terhadap wabah virus Corona.

Hal ini termasuk waktu antara panggilan salat pertama (azan) dan kedua (ikamah) menjadi hanya 10 menit di semua masjid di Arab Saudi.

Dalam pernyataan yang dirilis di twitter Kementerian pada Senin (9/3) kemarin, Menteri juga memberi arahan agar waktu maksimal untuk melaksanakan khotbah dan salat Jumat tak lebih dari 15 menit.

Ada juga instruksi untuk menghentikan acara buka bersama, menghentikan pemberian makanan dan minuman di tempat jemaah berkumpul, termasuk mencegah iktikaf.

- Menteri Kebudayaan Prancis Positif Corona

Menteri Kebudayaan Prancis, Franck Riester, dinyatakan positif terinfeksi virus Corona. Riester kini sedang menjalani karantina di rumahnya yang ada di Paris.

Seperti dilansir AFP, Selasa (10/3/2020), kantor Kementerian Kebudayaan Prancis dalam pernyataannya menyebut Riester awalnya menunjukkan gejala-gejala virus Corona, sebelum menjalani pemeriksaan.

"Menteri (Riester) dinyatakan positif hari ini," demikian pernyataan kantor kementerian.

Ditambahkan kantor Kementerian Kebudayaan Prancis dalam pernyataannya bahwa Riester dalam kondisi 'baik-baik saja'. Dia tidak dirawat di rumah sakit, melainkan dikarantina di rumahnya. Tidak disebut alasan mengapa Riester tidak dirawat di rumah sakit meski positif virus Corona.

Lebih lanjut, disebutkan bahwa Riester menghabiskan beberapa hari sepanjang pekan lalu di gedung Dewan Nasional Prancis. Diketahui bahwa lima kasus virus Corona terkonfirmasi dari gedung Dewan Nasional Prancis.

Halaman 2 dari 3
(nvc/nvc)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads