Petugas medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Slamet Garut terpaksa menangani pasien dalam pemantauan (PDP) Corona dengan menggunakan jas hujan. Pasalnya stok alat pelindung diri (APD) yang mirip baju astronaut itu habis.
Ketidaktersediaan APD ini juga memaksa petugas evakuasi yang membawa PDP di RSUD Garut ke RSHS, hanya memakai jas hujan.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar Berli Hamdani akan berupaya melengkapi kelengkapan fasilitas kesehatan bagi rumah sakit yang ditunjuk untuk menangani PDP Corona atau Covid-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengakui harga untuk satu set APD terbilang mahal, berkisar Rp 260 ribu - Rp 300 ribu per satu setnya. Itu pun hanya bisa sekali pakai.
"Kita akan melengkapi APD buat petugas, karena pengalaman dari Rumah Sakit Kariadi di Jawa Tengah, untuk satu pasien (PDP) Covid-19, memerlukan 20 set pakaian APD setiap harinya, karena itu sekali pakai," kata Berli di Kantor Disdik Jabar, Senin (9/3/2020).
Berli mengatakan, saat ini Pemprov Jabar tengah berupaya menggulirkan dana dari APBD untuk melengkapi APD dan peralatan lainnya, terutama bagi rumah sakit yang ditunjuk pemerintah untuk menangani PDP atau orang dalam pengawasan (ODP) Corona.
"Kita harus melengkapi, mudah-mudahan ini tidak ada lagi kejadian. Tapi ini kita ambil sebagai langkah antisipasi, selain APD kita juga kaan melengkapi perlengkapan di ICU dan isolasi di rumah sakit," katanya.
Tonton juga Dari 13 Kasus Baru Corona di Indonesia, Imported Case Dominan :