Jabar Hari Ini: Misteri Pembunuh Anjanii Bee-Tanda Mata Febby untuk Jokowi

Jabar Hari Ini: Misteri Pembunuh Anjanii Bee-Tanda Mata Febby untuk Jokowi

Tim detikcom - detikNews
Senin, 09 Mar 2020 19:49 WIB
Anjanii Bee
Anjanii Bee perempuan bertato 'burung hantu' yang ditemukan tewas di Lembang Bandung Barat (Foto: tangkapan layar Facebook akun Anjanii Bee)
Bandung -

Sejumlah isu menarik hadir dari Jawa Barat. Mulai dari misteri pelaku pembunuhan Intan Marwah Sofiyah alias Anjanii Bee hingga tanda mata Febby Lissa Ayu untuk Presiden Jokowi.

Berikut rangkuman berita dari Jawa Barat dalam Jabar Hari Ini:

Pelaku Pembunuhan Anjanii Bee Masih Berkeliaran

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polisi terus bergerak memburu pembunuh Intan Marwah Sofiyah alias Anjanii Bee (20). Pemeriksaan saksi dan bukti lainnya dikumpulkan polisi untuk membuat terang kasus tersebut.

"Sudah melakukan pemeriksaan terhadap 35 orang saksi dan sudah melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara) berkali-kali. Juga sudah mendapatkan data-data dan bukti terkait kasus tersebut. Intinya kami masih melakukan penyelidikan," kata Kapolres Cimahi AKBP M. Yoris Maulana Yusuf Marzuki di Mapolres Cimahi, Kota Cimahi, Jawa Barat, Senin (9/3/2020).

ADVERTISEMENT

Mayat Anjani ditemukan tewas terbalut seprai dan terbungkus plastik di parit depan hotel, kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis (5/3). Jenazah perempuan bertato itu sudah dimakamkan di Kabupaten Subang, Jawa Barat, Jumat (6/3).

Yoris mengungkapkan saksi yang sudah diperiksa itu di antaranya keluarga dan rekan-rekan korban. Ia menegaskan tidak mengalami kendala mengusut kasus pembunuhan sadis ini.

Mantan Kasatreskrim Polrestabes Bandung ini menegaskan timnya sudah di lapangan untuk menangkap pelaku. Namun ia tak membeberkan siapa sosok yang dicurigai sebagai pembunuh Anjanii.

"Kendala tidak ada, hanya tinggal menunggu waktu dan kita bisa menentukan siapa pelakunya. Kami tidak bisa sampaikan sudah mengarah ke pelaku atau belum karena itu materi penyelidikan. Tapi dari saksi itu kita sudah mendapatkan kesimpulan terkait kasus tersebut," tutur Yoris.

Tanda Mata Febby untuk Jokowi

Utusan Presiden Joko Widodo menyambangi kediaman Febby Lissa Ayu Aryanti (17) gadis jago gambar asal Kampung Cirendeu RT 15 RW 04, Desa Bojongjengkol, Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi, Senin (9/3/2020).

Sejumlah bantuan diberikan oleh Jokowi melalui utusannya tersebut, mulai pengurusan Kartu Indonesia Pintar (KIP), tabungan pendidikan dan suvenir berupa buku dan alat tulis. Pesan yang disampaikan untuk gadis cantik itu tetap semangat belajar untuk menggapai cita-citanya.

"Saya mengucapkan terima kasih untuk bapak presiden yang sudah membantu saya, saya tadi juga buatkan gambar wajah bapak presiden. Saya juga tulis sesuatu untuk beliau," kata Febby kepada detikcom.

Sketsa hitam putih memperlihatkan Jokowi tersenyum disertai pesan 'Tetap Semangat Membangun Indonesia'. Apa motivasi Febby memberikan pesan itu?

"Saya ingin bertemu dengan bapak Jokowi, karena selama ini hanya melihat di televisi. Saya ingin mengucapkan terima kasih langsung karena sudah membantu saya. Saya buatkan gambar dan tulisan agar bapak Jokowi tetap semangat membangun Indonesia," lirih Febby malu-malu.

Sketsa itu kemudian diberikan Febby kepada utusan Jokowi. "Maaf pak saya nitip untuk diserahkan kepada beliau," ujar Febby.

Rombongan utusan Jokowi terlihat terkesan dengan gambar itu, mereka kemudian meminta Febby membubuhkan tanda tangan di atas hasil karyanya. Tidak lama setelah itu mereka bertolak untuk kembali ke Jakarta.

Bupati Supendi Didakwa Terima Suap Rp 3,9 Miliar dari Pengusaha

Bupati Indramayu nonaktif Supendi didakwa menerima uang hingga Rp 3,9 miliar lebih dari sejumlah pengusaha. Penerimaan ini dilakukan untuk mengatur proyek pembangunan di Kabupaten Indramayu.

Hal itu terungkap dalam sidang beragenda dakwaan di Pengadilan Tipikor Bandung, Jalan LLRE Martadinata, Kota Bandung, Senin (9/3/2020). Supendi duduk sebagai terdakwa dalam persidangan ini.

"Terdakwa beberapa kali menerima pemberian uang yang totalnya Rp 3.928.250.000," ucap jaksa KPK Kiki Ahmad Yani saat membacakan dakwaan.

Kiki menyatakan total uang tersebut diterima Supendi dari sejumlah pengusaha termasuk Carsa ES yang juga jadi terdakwa dalam kasus ini. Uang tersebut, kata jaksa, diterima Supendi dengan imbalan memberikan paket pekerjaan kepada para pengusaha itu.

"Terdakwa mengetahui atau patut menduga bahwa uang tersebut diberikan dengan maksud supaya terdakwa selaku Plt dan juga Bupati Indramayu memberikan proyek atau paket pekerjaan di lingkungan Pemkab Indramayu kepada Carsa ES dan kontraktor atau rekanan yang memberikan uang tersebut," katanya.

Dalam kasus ini, Supendi tak sendiri. Dia bersekongkol dengan pejabat lain di Pemkab Indramayu seperti Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Omarsyah san Kabid Jalan Dinas PUPR Wempi Triyoso.

Jaksa mendakwa Supendi dengan Pasal 12 Huruf a Jo Pasal 18 Undang-undang RI nomor 31 tahun 1999 tentang tipikor dalam dakwaan pertama. Dakwaan kedua Pasal 12 huruf b dan dakwaan ketiga Pasal 11.

Penimbun Masker dan Hand Sanitizer di Bogor

Polisi menangkap komplotan penimbunan masker kesehatan dan pembersih tangan (hand sanitizer) di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Selain menimbun, para pelaku juga memproduksi masker yang tidak sesuai dengan standar kesehatan. Memanfaatkan kabar virus Corona yang sudah masuk Indonesia, para pelaku menjual barang-barang tersebut dengan harga berkali lipat.

"Satreskrim Polres Bogor mengungkap dugaan tindak pidana menimbun kebutuhan barang pokok, dalam hal ini masker dan hand sanitizer," tutur Kapolres Bogor AKBP Roland Ronaldy di Mapolres Bogor, Senin (9/3/2020).

"Kemudian, kita juga ungkap dia (pelaku) membuat satu jenis masker yang tidak sesuai standar kesehatan. Masker buatan mereka yang modalnya Rp 6 ribu per lusin kemudian dia jual Rp 30 ribu per lusin," Roland menambahkan.

Dari pengungkapan tersebut, polisi meringkus empat orang berinisial MA, MF, DW, dan AW. Menurut Roland, mereka ditangkap di kawasan GOR Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor.

Polisi menyita barang bukti berupa 232 botol hand sanitizer dan 336 boks masker kesehatan. Setiap botol hand sanitizer seharga Rp 20 ribu, dijual oleh para pelaku seharga Rp 120 ribu. Sementara masker kesehatan yang harganya Rp 20 ribu per boks, oleh pelaku dijual Rp 345 ribu per boks.

"Mereka jual barang-barang ini secara online dan ke perorangan langsung. Jadi mereka beli masker-masker ini dari berbagai tempat kemudian ditimbun dan dijual dengan harga berlipat," ujar Roland.

Para tersangka dikenakan Pasal 107 ayat 1 jo Pasal 29 ayat 1, dan atau Pasal 106 jo Pasal 21 Undang-undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan. Ancaman hukumannya lima tahun penjara dan denda Rp 500 miliar.

"Mereka lakukan ini untuk mencari keuntungan dengan memanfaatkan isu virus Corona," ucap Roland.

Menang Lawan Arema, Persib Disambut Bobotoh

Puluhan bobotoh menyambut skuad Persib Bandung usai meraih kemenangan atas Arema FC di Shopee Liga 1 2020. Ajakan untuk menjemput Maung Bandung muncul semalam.

Di Bandara Husein Sastranegara, Pajajaran, Kota Bandung, Senin (9/3/2020) siang, Persib pulang dari Malang. Bobotoh tampak antusias menunggu tim kesayangannya pulang membawa kemenangan dari kandang Arema FC.

Mereka datang dengan atribut Persib dan sejumlah spanduk bertuliskan 'Juarakeun' dan 'Konsisten', seraya menyanyikan yel-yel bobotoh di depan bandara internasional itu. Suasana terik tak menghalangi niat mereka menanti Supardi dkk.

Pemain Persib yang muncul dari pintu kedatangan domestik tak lepas dari buruan bobotoh ini untuk meminta swafoto. Tak jarang sebagian bobotoh memeluk sambil mengucapkan selamat kepada para pemain.

Asep (23), menjemput Persib bersama kedua rekannya. Ketiganya menyempatkan diri sambil menunggu waktu kerja sore ini. "Lihat postingan untuk menjemput Persib hari ini, saya sih ikut saja karena kebetulan kerja sore," kata Asep.

Ajakan untuk menjemput para pemain ini memang beredar di dunia maya. Seperti yang diunggah oleh akun Official Viking Persib Clu, @officialvpc, seusai Persib menang 2-1 atas Arema FC di lanjutan Shopee Liga 1 2020.

"Mari kita jemput para pemain PERSIB yang telah berjuang memberikan kemenangan bagi BOBOTOH," tulis akun tersebut.

Kendati begitu, aksi penjemputan ini tak berlangsung lama. Pasalnya, pihak keamanan bandara segera menertibkan dan bobotoh membubarkan diri setelah para pemain naik ke mobil.

Halaman 2 dari 5
(dir/mso)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads