PDIP Belum Putuskan Rekomendasi Paslon Pilwalkot Medan, Ada Apa?

PDIP Belum Putuskan Rekomendasi Paslon Pilwalkot Medan, Ada Apa?

Rolando Fransiscus Sihombing - detikNews
Senin, 09 Mar 2020 15:09 WIB
Bambang Wuryanto, bambang pacul
Bambang Wuryanto (Rolando/detikcom)
Jakarta -

DPP PDIP hingga kini belum memutuskan rekomendasi untuk pasangan calon (paslon) Pilwalkot Medan. PDIP memiliki pertimbangan sendiri sehingga belum memutuskan rekomendasinya untuk Pilwalkot Medan.

"Belum (memutuskan rekomendasi), hari ini Medan belum putus," kata Ketua Bidang Pemenangan Pemilu PDIP Bambang Wuryanto di kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Senin (9/3/2020).

"Hari ini itu Medan dan Solo itu wilayah khusus. Itu Ibu (Ketua Umum Megawati Soekarnoputri) akan memberikan statement-nya," tambahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Belum diputuskannya rekomendasi untuk Pilwalkot Medan berbeda dengan Pilwalkot Solo. Salah satu nama calon yang santer di Pilwalkot Medan, Bobby Nasution, mendaftar di sejumlah partai.

"Ada satu hal, bahwa kalau Gibran daftarnya hanya PDIP. Tapi kalau Bobby daftar tidak hanya di PDIP. Dia juga mendaftar di partai lain," ujar Bambang.

ADVERTISEMENT

Menurut dia, hal itu membuat PDIP melihat perkembangan dinamika politik di Medan. Dia mengatakan tiap partai di Medan memiliki keputusannya tersendiri.

"Artinya, partai lain juga punya keputusan. Anggap partai lain Golkar misalnya, mengusung itu punya wakil, PDIP punya wakil, masa wakilnya iki-iki (ini-ini) terus, nggak iso (bisa) Kan harus pas to, itu yang menjadikan ada berbeda dengan Solo," ucap Bambang Pacul.

Karena itu, menurut Bambang, Pilwalkot Medan memiliki kompleksitas tersendiri. Dia pun tak melarang Bobby mendaftar ke berbagai partai di Medan.

"Jadi tingkat keruwetannya lebih tinggi di Medan karena Bobby daftar di banyak partai. Boleh saja dia daftar di banyak partai to, itu akan menyulitkan bagi kita," sebut Bambang.

Hal itu membuat rekomendasi untuk Pilwalkot Solo lebih cepat putus dibanding dengan Medan. Sebab, di Solo hampir calon kuat dipegang oleh PDIP.

"Itulah yang membedakan Gibran cepat putus. Ini tapi bukan clue bahwa mendapat rekomendasi Gibran lo," ungkap Pacul.

"Solo lebih gampang putus karena Solo itu praktis semua yang daftar itu di PDIP, baik Purnomo maupun Gibran," imbuhnya.


Hal serupa juga terjadi untuk pasangan calon (paslon) Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Surabaya. Bambang mengatakan, hingga kini data pendaftar bakal calon yang diusung PDIP sudah masuk ke DPP. Namun aspirasi dari Surabaya siapa yang akan didukung belum masuk ke DPP.

"Aspirasi daerah belum masuk. Bahwa data yang mendaftar sudah ke kita, maka saya bisa bilang bahwa kalau mantan Kapolda (Jawa Timur) itu nggak daftar ke PDIP. Tapi dia statement di beberapa wilayah dia kepengin didukung PDIP dan siap jadi PDI Perjuangan," ujarnya.

(rfs/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads