Waka DPR: Harus Ada Anggaran Khusus Pencegahan Corona

Jakarta -

Wakil Ketua (Waka) DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mendorong pemerintah terus melakukan sosialisasi untuk mencegah penyebaran virus Corona. Dasco mengatakan pemerintah perlu menambah anggaran khusus untuk pencegah, menyusul bertambahnya pasien virus itu.

"Saya pikir ya pemerintah harus terus melakukan sosialisasi tentang pencegahan. Dan juga saya pikir perlu ada anggaran tersendiri untuk mengatasi penyebaran virus Corona. Jadi anggaran yang di-plotting bukan hanya untuk pencegahan dan dampak ekonomi tapi harus anggaran khusus untuk pencegahan virus Corona ini," kata Dasco di kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Senin (9/3/2020).

Menurut Dasco, sejauh ini pencegahan penyebaran virus Corona yang dilakukan pemerintah berjalan baik. Namun, menurutnya, tetap perlu ada edukasi bagi masyarakat.

"Karena bagaimanapun pencegahan-pencegahan yang sudah dilakukan dan tindakan yang sudah dilakukan itu baik, namun virus ini juga harus kita batasi penyebarannya dan kita harus tetap edukasi masyarakat supaya tetap waspada penyebaran virus Corona ini," ujar Dasco.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Simak Juga Video "Dalam Sehari 133 Orang Tewas di Italia Gegara Corona"

[Gambas:Video 20detik]

Dasco juga mengajak masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat di tengah wabah virus Corona. Dia meminta masyarakat tak bersikap berlebihan menghadapi virus ini.

"Ya imbauan kepada masyarakat untuk tetap kemudian menjalani hidup sehat, waspada dengan tanda-tanda di sekitar yang kemudian kemungkinan terkena tapi jangan berlebihan, dan sudah disarankan jika yang sakit menggunakan masker dan juga kemudian mencuci tangan sesering mungkin dan memberikan informasi kepada lingkungan sekitar tentang cara cara hidup sehat yang sudah dianjurkan pemerintah," imbuhnya.

Sebelumnya, kasus positif virus Corona di Indonesia kembali bertambah. Setelah sebelumnya 4 orang dinyatakan positif, kini 2 orang lagi terjangkit virus Corona.

"Hari ini dari hasil (pemeriksaan). Dua kasus positif. Yang pertama kasus 5 laki-laki 55 tahun. Ini adalah hasil pemeriksaan lanjutan dari kasus kluster Jakarta. Yang tadi kita lakukan suspect bahwa yang bersangkutan confirmed positif COVID-19," kata jubir pemerintah untuk penanganan virus Corona, Achmad Yurianto, di Istana Kepresidenan, Minggu (8/3).

Halaman 1 2

Selanjutnya