Keluarga Ungkap Permintaan Terakhir Bocah yang Dibunuh ABG di Jakpus

Keluarga Ungkap Permintaan Terakhir Bocah yang Dibunuh ABG di Jakpus

Muhammad Ilman Nafi'an - detikNews
Sabtu, 07 Mar 2020 12:29 WIB
Bocah A (5), korban pembunuhan dimakamkan di TPU Karet Bivak
Foto: Bocah A (5), korban pembunuhan dimakamkan di TPU Karet Bivak (Ilman/detikcom)
Jakarta -

Keluarga tidak pernah punya firasat buruk sebelum kematian bocah A (5) yang dibunuh ABG perempuan, N (15) di Sawah Besar, Jakarta Pusat. Namun, keluarga mengungkap permintaan terakhir korban sebelum ditemukan tewas.

"Pas ditinggal mamanya (mengantar barang jualan) lagi sakit (sariawan), terus minta beliin itu larutan sama susu beruang, ya sudah itu pas mau berangkat umi-nya dia. Jadi itu permintaan terakhirnya biasalah itu," ujar Erik Junaidi, paman korban, usai acara pemakaman korban di TPU Karet Bivak, Tanahabang, Jakarta Pusat, Sabtu (7/3/2020).

Namun, ketika ibunda kembali dengan membawakan pesanan sang buah hati, korban tidak ada di rumah. Ibunda panik dan berusaha mencarinya bersama warga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keluarga juga sempat menduga korban diculik. Warga dan keluarga sempat mencarinya ke beberapa tempat di sekitar rumah.

"Pas pulang udah nggak ada, sampe besok harinya baru ketemu (dalam keadaan sudah meninggal)," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Selain itu, keluarga juga mengaku tidak ada firasat apa-apa sebelum kasus pembunuhan ini terjadi.

"Nggak ada firasat apa-apa, lah wong istilahnya (korban) biasa bolak-balik (rumah pelaku)," katanya.

Lebih lanjut, Erik mengatakan, keluarga pelaku hingga kini belum ada yang menemui keluarga korban untuk minta maaf. "Belum ada (permintaan maaf). Perwakilan (keluarga pelaku) belum ada," katanya.

Sebelumnya diberitakan, korban dibunuh oleh ABG berinisial N (15) di Sawah Besar, Jakarta Pusat pada Kamis (5/3) sore. Pembunuhan korban diketahui pada Jumat (6/3) pagi, setelah pelaku melaporkan sendiri perbuatannya ke Polsek Tamansari.

Korban dibunuh dengan cara ditenggelamkan ke dalam bak mandi. Pelaku sendiri mengaku membunuh korban karena terinspirasi dari film horor di internet.

Korban disimpan di dalam lemari dan sudah dibungkus kain seprai. Pelaku melaporkan hal itu sebelum berangkat ke sekolah.

Halaman 2 dari 2
(mea/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads