Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Donny Gahral Adian menegaskan pemerintah serius menangani kasus corona atau Covid-19. Donny meminta masyarakat tak perlu khawatir berlebihan.
"Pemerintah tidak menganggap ini tidak serius, pemerintah hanya mengimbau masyarakat tidak panik namun tetap waspada, artinya bahwa masyrakat nggak berlebihan. Misalnya panic buying misalnya memborong masker, borong logistik karena situasi nggak seburuk itu. Tapi protokol penangaanan Covid-19 ini sangat serius ya," kata Donny saat dihubungi, Jumat (6/3/2020) malam.
Donny mengatakan bukti keseriusan pemerintah itu adalah melakukan sejumlah pengawasan ketat ke seluruh warga negara Indonesia (WNI). Mulai dari warga yang tercatat sebagai orang dalam pengawasan hingga yang positif terjangkit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait dengan adanya perbedaan pendapat antara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dengan WHO soal penanganan corona, Donny menjelaskan hal itu. Menurutnya, pernyataan Kemenkes yang meminta warga menyikapi Covid-19 sama seperti menyikapi flu itu hanya bertujuan agar warga tak panik.
"Jadi maksudnya Pak Yuri wah ini hanya sekelas influenza. Bukan, ya emang ini diakui penyakit serius, tapi cara meresponnya itu tidak perlu berlebihan, sehingga kepanikan membuat kondisi lebih buruk," tegas Donny.
Sebelumnya, Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Sesditjen P2P Kemenkes) selaku juru bicara pemerintah soal penanganan virus corona, Achmad Yurianto, menuturkan menyikapi COVID-19 sama seperti menyikapi flu. Padahal Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menyampaikan COVID-19 bukan influenza.
"Covid-19 itu juga influenza. Mestinya kita juga menyikapi seperti itu. Tidak perlu ditambah dengan kepanikan-kepanikan yang tidak perlu. Bertahun-tahun kita berhadapan dengan influenza dan benar sudah respons kita," kata juru bicara pemerintah soal penanganan virus corona, Achmad Yurianto, di COVID-19 Media Center, Gedung Bina Graha, Jalan Veteran III, Jakarta Pusat, Kamis (5/3).
Sementara Tedros menyampaikan perbandingan antara COVID-19 dengan influenza pada forum briefing media di Jenewa, Swiss, Selasa (3/3).
"Virus ini bukan SARS, ini bukan MERS, dan ini bukan influenza. Ini virus unik dengan karakteristik unik," kata Tedros, sebagaimana dilansir situs resmi WHO
(zap/isa)