Penjelasan Polisi soal Hasil Mediasi Massa Ojol dan DC di Sleman

Penjelasan Polisi soal Hasil Mediasi Massa Ojol dan DC di Sleman

Jauh Hari Wawan S - detikNews
Jumat, 06 Mar 2020 22:12 WIB
Massa ojol dan kelompok DC di Sleman yang terlibat kericuhan telah melakukan mediasi, Jumat (6/3/2020).
Massa ojol dan kelompok DC di Sleman yang terlibat kericuhan telah melakukan mediasi, Jumat (6/3/2020). (Foto: Jauh Hari Wawan S/detikcom)
Sleman -

Massa ojek online (ojol) di Sleman kembali turun ke jalan sore tadi. Mereka menuntut polisi agar segera menuntaskan kasus yang membuat rekan-rekannya terluka dalam kericuhan dengan kelompok debt collector (DC) pada Kamis (5/3) kemarin.

Pantauan detikcom sejak pukul 17.35 WIB, sudah ada ratusan driver ojol yang turun ke Babarsari, Depok, Sleman. Dari informasi yang dihimpun, mereka sudah mulai datang sejak sore sekitar pukul 17.00 WIB. Polisi yang berjaga pun berusaha menenangkan massa.

Butuh waktu yang cukup lama untuk bernegosiasi dan membujuk massa agar mau bubar. Negosiasi pun berjalan cukup alot.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Simpang empat Jalan Selokan Mataram sempat ditutup beberapa saat. Arus lalu lintas dialihkan. Pukul 19.15 WIB hingga massa baru berangsur membubarkan diri.

Kapolres Sleman AKBP Rizky Ferdiansyah mengatakan jalannya mediasi melibatkan perwakilan dari ojol dan DC yang sebelumnya sempat bersitegang. Kedua pihak akhirnya membuat kesepakatan dan menyetujui.

ADVERTISEMENT

"Tadi bahwa kita mediasi teman ojol ada 10 orang dan teman (DC asal) Maluku ada 5 orang, mereka bertemu langsung menyampaikan apa yang menjadi tuntutannya dan itu mereka duduk bersama dan sepakat untuk (kasus hukum) ditindaklanjuti," kata Rizky di Mapolsek Depok Barat, Jumat (6/3/2020) malam.

Rizky menjelaskan ada beberapa tuntutan dari driver ojol. Pertama, soal keselamatan driver ojol saat bekerja. Kedua, yakni meminta polisi untuk melakukan penegakan hukum.

"Ada beberapa permintaan dari driver yakni jaminan keamanan dan itu disanggupi (oleh kelompok DC) bahkan disampaikan kalau ada yang mau mengganggu teman ojol mereka (teman-teman Maluku) siap membantu. Permintaan kedua terkait penegakan hukum," ucapnya.

Rizky menjelaskan, saat ini di Polres Sleman ada tiga kasus yang sedang ditangani. Semuanya terkait perusakan yang diakibatkan dari ricuh Kamis (5/3) kemarin.

"Ada tiga perusakan kantor Grab, kantor leasing dan empat unit sepeda motor. Itu yang kami tangani dan barang buktinya sekarang ada di kantor," bebernya.

Selain itu, pihaknya juga telah membentuk tim khusus untuk menangani masalah tersebut. "Kami juga bentuk tim untuk penyidikan korban di rumah sakit, memang saat ini belum bisa diambil keterangan karena beberapa orang sedang dioperasi," ungkapnya.

Rizky juga turut menyampaikan agar pihaknya bisa memproses driver ojol yang melakukan perusakan kantor leasing. Hal itu menurutnya juga telah dipahami oleh para driver ojol.

"Saya juga sampaikan kepada teman ojol untuk bisa memproses perusakan di kantor leasing PT BMA. Jadi semua berimbang, dan itu semua dipahami dan setuju," ucapnya.

Aksi massa di Babarsari ini, kata Rizky sudah dilakukan dua hari berturut-turut. Dia pun mengimbau agar semuanya saling menghormati dan mempercayakan proses hukum yang saat ini sedang berjalan.

"Tolong hargai masyarakat, kita sudah dua hari berturut-turut menutup jalan, mereka rata-rata di sini pedagang, jadi sama-sama saling menghormati," pintanya.

"Sudah ada kesepakatan damai antara ojol dan DC. Tapi saat ini proses hukum terus berjalan untuk yang perusakan. Sekarang Polres Sleman fokus penegakan hukum," lanjutnya.

Halaman 2 dari 2
(rih/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads