Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menggiatkan salat isya berjamaah bersama masyarakat. Menurutnya, dengan adanya kegiatan seperti ini maka kerukunan warga masyarakat akan terjaga, sehingga harapannya pertumbuhan ekonomi di Ibu Kota Jawa Tengah dapat terus dijaga dalam tren positif.
Dalam salat isya berjamaah yang dilaksanakan di Masjid Jami Al Hidayah Pedurungan beberapa waktu lalu, Hendi juga mengimbau kepada jamaah agar merawat lingkungan dan fasilitas yang telah dibangun.
"Hanya satu kelemahan saya, yaitu saya tidak punya ilmu kebatinan," ujar Hendi, sapaan akrabnya, dalam keterangan tertulis, Jumat (6/3/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh karena itu, Hendi mengajak agar masyarakat dapat melaporkan segala permasalahan yang ada di lingkungan sekitarnya melalui kanal-kanal yang telah disediakan oleh Pemerintah Kota Semarang, seperti Lapor Hendi dan berbagai saluran komunikasi lainnya.
Hendi juga mengungkapkan dirinya merasa senang bisa bertemu langsung dengan masyarakat. Hal itu disebabkan banyak program pembangunan yang memang harus disampaikan kepada masyarakat. Melalui temu muka dengan warga Kota Semarang, pemerintah bakal menerima banyak saran terkait pembangunan kota.
Terkait virus corona yang akhir-akhir ini sedang hangat dibicarakan pun tak luput dari perhatian Pemerintah Kota Semarang.
"Waspada virus corona itu penting, tapi jangan panik, ujarnya di sela-sela kegiatan. Hendi mengimbau agar warga masyarakat selalu menjaga kebersihan dan kesehatan dengan banyak mencuci tangan, karena virus corona mudah menular lewat udara," imbuhnya.
Seperti diketahui, Pemerintah Kota Semarang tidak memperbolehkan penumpang kapal Viking Sun untuk turun ke Kota Semarang sebagai antisipasi terhadap penyebaran virus corona. Pemkot Semarang hanya mengizinkan kapal untuk memasukkan logistik. Pemerintah Kota Semarang juga telah menyiapkan rumah sakit untuk rujukan pasien yang terindikasi corona.
Di akhir sambutannya, Hendi juga menyebutkan kemiskinan masih menjadi permasalahan walaupun angkanya terus menurun dari tahun ke tahun. Program pengentasan kemiskinan di Kota Semarang, lanjut dia, telah berhasil menurunkan tingkat kemiskinan mencapai 3,98 persen dari jumlah penduduk.
Hanya saja, lanjutnya, Pemkot tidak boleh berpuas diri dulu dengan angka statistik tersebut. Sebab, jika dihitung dari jumlah total penduduk Kota Semarang ternyata masih cukup besar, mencapai hampir 70 ribu jiwa.
"Mungkin di antara 70 ribu jiwa itu ada saudara kita, sehingga kita bisa menyisihkan sebagian rejeki kita untuk mereka yang membutuhkan," pungkas Hendi.
(akn/ega)