Klaten -
Satu keluarga di Kecamatan Karanganom, Klaten ini bertahun-tahun hidup dengan tiga ekor ular piton. Kini ketiga ular tersebut panjangnya masing-masing sudah lebih dari tiga meter.
"Ada tiga ular semua jenis piton di rumah, yang dua panjangnya sekitar 3 meter dan satunya 3,5 meter," kata penghuni rumah sekaligus pemilik piton, Doni Febrianto (29), saat ditemui di rumahnya, Dusun Sabrang, Desa Karangan, Karanganom, Klaten, Jumat (6/3/2020).
Menurut Doni, tiga ular piton itu terdiri dari dua ekor jantan dan satu betina. Ketiganya berusia lebih dari lima tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dua jantan jenis Retic Jawa dan yang betina jenis Retic Sumatra. Usianya kurang lebih lima tahun semua," lanjut Doni.
Doni Febrianto (29) bersama ular piton yang hidup bersama keluarganya di rumah Klaten, Jumat (6/3/2020). Foto: Achmad Syauqi/detikcom |
Ketiga ular piton itu, sambung Doni, kondisinya sudah jinak karena sudah hidup di tengah keluarganya sejak masih kecil. Bahkan ular-ular itu kadang dilepas di dalam rumah.
"Ya kalau lagi pengin mainan pasti tak lepas di rumah. Sudah biasa kadang dinaiki anak-anak ponakan," imbuh Doni.
Ketiga ular piton miliknya ini juga sudah punya nama. Dua jantan dinamakan Entong dan Gepeng, kemudian satu betina dinamakan Gara.
"Gara ukurannya paling besar dan panjang. Dulu milik teman di Yogyakarta tapi tidak terawat lalu dihibahkan agar saya merawatnya," kata Doni.
Simak juga video Penampakan Ular Piton Jumbo yang Turun ke Permukiman Warga di Maros:
Doni menceritakan awal mula keluarganya bisa hidup bersama ular piton. Pada tahun 2004 silam, ada tetangga dusun yang ketakutan karena ada ular piton di atap rumahnya. Doni kemudian dimintai tolong untuk mengevakuasi.
"Dulu besarnya masih seibu jari di atap rumah. Lalu saya ambil dan pelihara di rumah sampai kini sudah besar bernama Entong," jelas Doni.
Setelah memelihara Entong, ada warga lainnya yang meminta tolong karena ada piton. Ular ini kemudian dipelihara dan diberi nama Gepeng. Setelah itu semakin banyak orang minta tolong kepadanya jika ada ular.
"Yang saya pelihara hanya dua. Ular lainnya, termasuk yang berbisa setelah saya tangkap biasanya saya lepas di alam bebas yang jauh dari manusia, sebab saya pantang membunuh ular," terang Doni.
Sementara itu untuk kebutuhan makannya, satu piton peliharaan Doni membutuhkan 10 kepala ayam atau 10 ekor tikus mencit untuk tiga pekan.
Doni Febrianto (29) bersama ular piton yang hidup bersama keluarganya di rumah Klaten, Jumat (6/3/2020). Foto: Achmad Syauqi/detikcom |
Doni menyebut saat ini tiga ekor piton itu sudah seperti bagian dari keluarganya. "Dulu keluarga takut tapi sekarang sudah biasa. Kadang kalau nonton TV dilepas menemani," pungkas Doni.
Ibu Doni, Yatini mengatakan awalnya pihak keluarga takut dengan keberadaan piton itu. Namun seiring waktu menjadi biasa bahkan saat dilepas di dalam rumah.
"Sekarang sudah biasa. Kadang kalau ular sedang mandi, tetangga pada melihat dan sudah tidak takut lagi," ujar Yatini.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini