Jumlah kasus baru di kota Wuhan yang menjadi lokasi pertama kemunculan virus corona di wilayah China daratan, diperkirakan oleh pakar pemerintahan, akan terus menurun hingga akhirnya mencapai nol kasus pada akhir bulan ini.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (6/3/2020), perkiraan itu disampaikan oleh Zhang Boli, seorang pakar pada panel pemerintahan China yang bertugas memerangi virus corona. Zhang merupakan anggota Akademi Teknik China dan menjabat Presiden Pengobatan Tradisional China pada Universitas Tianjin.
Zhang menyebut kemungkinan jumlah kasus baru virus corona akan terus menurun, meskipun dalam beberapa hari terakhir jumlahnya justru kembali naik. Diketahui bahwa Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) melaporkan 139 kasus baru pada Kamis (5/3) dan 143 kasus baru pada Jumat (6/3). Sedangkan jumlah kasus baru pada Rabu (4/3) mencapai 119 kasus dan pada Selasa (3/3) mencapai 125 kasus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedikit penambahan jumlah kasus baru terjadi usai otoritas China melaporkan adanya tren penurunan jumlah kasus baru dalam tiga hari berturut-turut. Jumlah kasus baru di kota Wuhan, yang terletak di Provinsi Hubei, diketahui mengalami peningkatan beberapa hari terakhir.
Disebutkan Zhang, dalam wawancara dengan People's Daily, bahwa nyaris seluruh wilayah di luar Provinsi Hubei berhasil menghentikan kemunculan kasus baru virus corona hingga akhir Februari lalu. Atau dengan kata lain, tidak ada laporan kasus baru di luar Provinsi Hubei sejak akhir bulan lalu.
Dia memperkirakan bahwa kota-kota lain -- selain Wuhan -- yang ada di Provinsi Hubei akan mencapai target tersebut pada pertengahan Maret ini. Zhang mendasarkan perkiraannya pada data soal bagaimana wabah virus corona telah berevolusi. Namun dia tidak memberikan penjelasan lebih lanjut soal perkiraannya itu.
Jumlah kasus baru di kota Wuhan mengalami sedikit kenaikan dari 114 kasus ke angka 131 kasus hanya berselang sehari. Namun Zhang memperkirakan tidak akan ada lagi kasus baru virus corona di kota Wuhan pada akhir Maret ini. Meskipun, imbuh Zhang, ada kemungkinan juga bahwa hal itu tidak akan terjadi secara absolut.
Simak Juga Video "Melihat Kondisi Terkini Ibu Kota China"
Usai dikritik karena responsnya yang terkesan tidak tegas, otoritas China memberlakukan pembatasan besar-besaran dalam upaya menghentikan penyebaran virus corona. Langkah-langkah itu termasuk memberlakukan penghentian layanan transportasi, memberlakukan lockdown terhadap beberapa kota dan memperpanjang libur Tahun Baru Imlek di seluruh wilayahnya.
Jumlah kasus baru virus corona yang terkonfirmasi di wilayah Provinsi Hubei, tanpa kota Wuhan, tetap berada dalam satu digit selama tujuh hari berturut-turut. Contohnya pada Kamis (5/3) waktu setempat, tiga kasus baru dilaporkan di wilayah Hubei tanpa Wuhan. Untuk wilayah China lainnya, selain Provinsi Hubei, hanya ada lima kasus baru yang terkonfirmasi.
Pada Jumat (6/3) waktu setempat, NHC melaporkan adanya 30 kematian baru di wilayah China daratan. Sekitar 29 orang di antaranya meninggal di Provinsi Hubei, termasuk 23 orang yang meninggal di kota Wuhan. Satu orang lainnya meninggal di Provinsi Hainan.
Secara nasional, dilaporkan sudah 3.042 orang yang meninggal akibat virus corona di wilayah China daratan hingga Jumat (6/3) waktu setempat.
Dalam pertanda lainnya yang mengindikasikan situasi akan kembali normal, Chibi -- sebuah kota kecil di Wuhan bagian selatan -- menyatakan akan memindahkan pembatas jalan dan mengembalikan lalu lintas di wilayahnya seperti biasa mulai Jumat (6/3) pagi waktu setempat.
Chibi menjadi salah satu kota pertama di Provinsi Hubei yang mulai memperingan pembatasan lalu lintas di dalam wilayahnya. Diketahui bahwa Chibi sudah tidak lagi melaporkan kasus baru virus corona selama 19 hari terakhir, atau sejak 4 Maret lalu. Namun demikian, lalu lintas antara Chibi dan wilayah lainnya masih dilarang.
Otoritas China kini tengah mengalihkan fokus pada penghentian munculnya kasus baru virus corona dari luar negeri. Jumlah kasus baru 'impor' -- yang berasal dari negara-negara lain yang dilanda wabah virus corona -- kini dilaporkan melebihi jumlah kasus baru di China daratan. Italia, Korea Selatan (Korsel) dan Iran secara khusus menjadi negara yang penyebaran virusnya mengkhawatirkan.
Sebagai salah satu upaya pencegahan, otoritas China meminta setiap warganya yang ada di luar negeri untuk mempertimbangkan kembali rencana perjalanan mereka, khususnya yang ingin mudik ke China. Beberapa kota memberlakukan aturan wajib karantina bagi orang-orang yang datang dari negara-negara berisiko tinggi.
NHC menyatakan bahwa pihaknya tengah beralih dari langkah-langkah 'penanganan keseluruhan ke penanganan terarah', dengan fokus pada penanganan dalam masyarakat dan perawatan medis.