Pengembangan Kelompok 'Dansa Corona', 10 Orang Segera Diperiksa Kemenkes

Pengembangan Kelompok 'Dansa Corona', 10 Orang Segera Diperiksa Kemenkes

Kanavino Ahmad Rizqo - detikNews
Jumat, 06 Mar 2020 13:16 WIB
Achmad Yurianto
Juru bicara pemerintah soal penanganan Corona, Achmad Yurianto. (Kanavino Ahmad Rizqo/detikcom)
Jakarta -

Pemerintah membuka kemungkinan untuk membuat pengelompokan baru dalam penanganan kasus virus corona di Indonesia. Soalnya, orang-orang dari kelompok pertama berinteraksi dengan kelompok lainnya sehingga berpotensi menyebarkan virus.

"Beberapa waktu yang lalu dari kontak tracing kita, kita kembangkan terhadap kemungkinan munculnya subklaster," kata juru bicara pemerintah soal penanganan virus corona, Achmad Yurianto, di COVID-19 Media Center, Gedung Bina Graha, Jalan Veteran III, Jakarta Pusat, Jumat (6/3/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yurianto yang juga merupakan Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan ini menyebut 'klaster Jakarta' dan 'kelompok dansa', merujuk pada kasus 1 yang melibatkan seorang warga Depok, orang pertama yang terjangkit COVID-19 di Indonesia. Saat itu, kasus 1 beraktivitas di lantai dansa.

"Jadi klaster Jakarta itu sangat mungkin muncul subklaster, dari 4 orang yang sekarang suspect ini di kelompok yang berbeda," kata Yurianto.

ADVERTISEMENT

Ada empat orang yang berinteraksi dengan kasus 1, kemudian empat orang itu diisolasi dan saat ini kondisinya stabil. Namun empat orang ini sudah berinteraksi dengan kelompok di luar 'kelompok dansa', maka pemerintah sedang mempertimbangkan untuk membuat subklaster baru yang merupakan turunan dari kelompok dansa itu.

"Jadi dari kelompok dansa ini dia pulang, kemudian dia juga punya kelompok yang lain. Ini sedang kita lacak, mudah-mudahan bisa kita dapatkan semua," kata Yurianto.

Orang-orang dari klaster dansa dan subklaster dansa sudah minta untuk diperiksa kesehatannya. Pihak Pemerintah segera memeriksa mereka, meski sejauh ini mereka tidak menyampaikan adanya keluhan kesehatan yang signifikan.

"Ada 10 orang yang sudah menghubungi kami, yang bagian dari klaster dan beberapa dari subklaster, karena kesadarannya dan kekhawatirannya menghubungi kami, dan sudah membuat janji untuk akan ketemu, dan akan kita lakukan pemeriksaan," tutur Yurianto.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads