Sebuah rangkaian kereta cepat TGV di Prancis dilaporkan anjlok dari rel saat melaju menuju ibu kota Paris. Sedikitnya 21 orang termasuk sang masinis mengalami luka-luka dalam insiden ini.
Seperti dilansir AFP, Kamis (5/3/2020), operator perkeretaapian Prancis, SNCF dan otoritas setempat dalam pernyataannya menyebut insiden ini disebabkan oleh tanah longsor yang menimbun sebagian rel kereta cepat tersebut.
Rangkaian kereta cepat ini tengah melaju dari Strasbourg menuju Paris saat insiden terjadi pada Kamis (5/3) pagi waktu setempat. Kereta ini anjlok di dekat Ingenheim, yang berjarak 30 kilometer sebelah barat laut Strasbourg. Insiden ini terjadi sekitar 20 menit setelah rangkaian kereta meninggalkan Strasbourg.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Laporan jurnalis AFP yang ada di lokasi kejadian menyebut gerbong kereta cepat ini masih utuh, namun lokomotifnya condong ke samping. Sedikitnya empat gerbong anjlok dari rel. Para petugas penyelamat telah dikerahkan ke lokasi kejadian.
Dilaporkan bahwa kereta tengah melaju dengan kecepatan 270 kilometer per jam saat insiden terjadi. Masinis berhasil menarik rem dan menghentikan laju kereta cepat ini. Disebutkan pihak SCNF bahwa gerbong kereta masih tegak meskipun keluar rel.
"Masinis berhasil mengaktifkan rem darurat," sebut salah satu juru bicara SCNF.
"Meskipun keluar rel, TGV masih tetap tegak," imbuh SCNF dalam pernyataan via Twitter.
Sedikitnya ada 300 penumpang di dalam rangkaian kereta cepat ini. Disebutkan bahwa sang masinis dan 20 orang lainnya mengalami luka-luka dalam insiden ini.
"Tiba-tiba kami merasakan benturan, dan kemudian kereta ada di atas kerikil, terus melaju untuk beberapa waktu dan kemudian mulai condong ke samping," tutur salah satu penumpang bernama Alexandre Sergeant kepada televisi lokal, BFM.
"Kami ada di gerbong ketiga, semua kaca jendela pecah dan gerbong kami keluar dari rel," imbuhnya.
Banyak penumpang yang merasa terguncang dengan insiden ini, dengan beberapa orang mengeluhkan sakit di bagian punggung. "Namun tidak ada gelombang kepanikan," sebut Sergeant.
SNCF, seperti dilansir Associated Press, menyebut ini merupakan pertama kalinya rangkaian kereta cepat TGV mengalami insiden anjlok sepanjang sejarah sejak layanan dimulai tahun 1981 atau nyaris 40 tahun terakhir. Penyelidikan tengah dilakukan terhadap insiden ini.