Massa Ojol Ribut dengan Kelompok Debt Collector di Sleman

Massa Ojol Ribut dengan Kelompok Debt Collector di Sleman

Jauh Hari Wawan S - detikNews
Kamis, 05 Mar 2020 17:38 WIB
Massa ojek online terlibat ketegangan dengan kelompok debt collector (DC) di Sleman, Kamis (5/3/2020).
Massa ojek online terlibat ketegangan dengan kelompok debt collector (DC) di Sleman, Kamis (5/3/2020). (Foto: Jauh Hari Wawan S/detikcom)
Sleman -

Pelaporan seorang driver ojek online (ojol) di Sleman berinisial LA (29) ke polisi terkait kasus pengeroyokan berbuntut panjang. Setelah kemarin massa driver ojol menggeruduk kantor debt collector (DC) di Sleman, hari ini massa dari ojol dan kelompok DC terlibat keributan di sekitar kantor salah satu ojek online di Casa Grande, Depok, Sleman.

Pantauan detikcom, massa ojol berkumpul di kantor Grab yang berada di Jalan Padjajaran, Ringroad Utara, Sleman itu. Massa ojol menerima kabar bahwa kelompok DC mendatangi kantor Grab terkait pelaporan kasus pengeroyokan.

Kapolres Sleman AKBP Rizky Ferdiansyah menjelaskan ketegangan antara massa ojol dan kelompok DC siang tadi dipicu oleh kasus yang terjadi sebelumnya. Pihak ojol, kata Rizky sudah melakukan mediasi dengan para DC yang datang ke kantor Grab. Namun, kedatangan DC itu disebut menyulut salah paham.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebenarnya kemarin bukan pengeroyokan tapi penganiayaan, tidak luka berat, memang berawal dari situ. Tindak lanjutnya dari Grab mencoba melakukan mediasi, tapi karena (DC) datangnya di kantor, dianggap sama teman ojol itu bahwa kantor mereka diserang," kata Rizky di Mapolsek Depok Timur, Kamis (5/3/2020).

Rizky membenarkan sempat terjadi saling lempar batu antara massa ojol dan DC. Saat itu, massa ojol diperkirakan berjumlah ratusan. Para ojol itu mengira kantornya hendak diserang.

ADVERTISEMENT

"Iya itu karena mereka datang mediasi teman-teman di DC di atas (kantor) yang di bawah juga ada. Nah karena itu disangkanya kantornya diserang padahal enggak," jelasnya.

"(Ricuh) Karena permasalahannya simpang siur disangkanya kantor mereka diserang," ungkapnya.

Beruntung, ketegangan itu tidak sampai meluas. Polisi langsung menarik massa ojol ke Polsek Depok Timur.

"Makanya saya ambil alih saya tarik ke Polsek. Saat ini kita sedang mediasi dari pihak ojolnya dan DC, kita coba telusuri permasalahannya apa. Kalau ada masalah hukum akan kita proses secara hukum," jelasnya.

Rizky meminta untuk ojol yang merasa menjadi korban agar melapor. Sebab menurut Rizky bukan hanya kasus penganiayaan namun ada kasus perampasan juga.

"Saya minta ke teman ojol agar yg jadi korban lapor. Karena ada beberapa kasus," jelasnya.

Pantauan di lokasi, massa ojol yang bergeser ke Mapolsek Depok Timur menyuarakan agar kasus yang menimpa rekannya segera ditangani. Polisi pun merespons dengan berjanji akan segera menangani kasus tersebut.

Kerumunan massa sempat membuat arus lalu lintas di Jalan Padjajaran tersendat. Sebab massa memenuhi seluruh badan jalan. Massa baru membubarkan diri sekitar pukul 15.32 WIB.

Diberitakan sebelumnya, seorang driver ojol di Sleman berinisial LA (29) melapor ke polisi terkait kasus pengeroyokan. Buntut dari pengeroyokan itu, massa driver ojol menggeruduk kantor debt collector (DC) di Sleman.

Saat ditemui di Mapolsek Depok Timur, LA mengatakan peristiwa yang dilaporkannya itu terjadi di Jalan Wahid Hasyim, Depok, Sleman, Selasa (3/3). Dia menyebut dikeroyok saat melerai DC yang hendak menarik motor milik rekannya.

"Kemarin sekitar jam setengah 6 sore ada teman kita berpakaian ojol diberhentikan sama dua orang yang ngaku DC. Motornya mau ditarik karena telat satu bulan," kata LA di Mapolsek Depok Timur, Rabu (4/3/2020).

LA lantas mencoba menengahi dengan menjelaskan bahwa penarikan motor sesuai prosedur harus dilakukan di rumah dan disertai surat resmi.

"Kalau mau narik harus sesuai prosedur, tarik di rumah tapi malah marah ngotot-ngotot itu. Saya coba melerai itu kan di jalan takut bikin kemacetan," ujarnya.

LA melanjutkan, kedua DC tersebut lantas menelepon rekan sesama DC. LA lantas berinisiatif menyuruh rekannya yang motornya akan ditarik itu untuk pergi dahulu. Dia tetap di lokasi karena takut rekannya itu akan dibuntuti oleh DC.

"Teman saya yang punya motor itu tak suruh pergi dulu. Saya masih di situ. Nah di situ debat lah dikira sok jagoan apa gimana, lalu dikeroyok lah," ungkapnya.

"Teman saya ada yang datang untuk misah tapi mereka semakin banyak akhirnya terjadi pengeroyokan itu ke saya. Ada 10 orang," ujarnya.

LA mengaku setidaknya dia mendapatkan tiga pukulan. Seingatnya pukulan itu mengenai kening dan belakang telinga. Setelah pemukulan itu banyak warga yang datang dan para DC itu pergi. LA lantas ke rumah sakit untuk visum.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads