Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah meninjau Gedung Infection Center RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo, Makassar. Hal ini dilakukan setelah Dinkes Sulsel melaporkan ada warga yang dikirim sampelnya ke Kemenkes untuk dicek ada-tidaknya Corona.
Pantauan detikcom di RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo, Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar, Kamis (5/3/2020), Nurdin tiba sekitar pukul 14.10 Wita.
Turut mendampingi Nurdin dalam tinjauan tersebut Pj Wali Kota Makassar Iqbal Suhaeb, Kadinkes Sulsel dr Ichsan Mustari, Kadis Kesehatan Makassar dr Naisyah Tun Azikin, hingga dokter dari RS Wahidin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nurdin pun sempat menerima laporan dari seorang dokter yang menangani warga yang diobservasi di RS Wahidin. Dokter tersebut melapor ke Nurdin bahwa warga tersebut mengalami demam, batuk, dan pernah melakukan kunjungan ke negara terjangkit.
"Gejalanya mulai dari demam batuk, kemudian ada riwayat perjalanan dari negara terjangkit," kata dokter tersebut ke Nurdin.
Nurdin pun menanyakan keberadaan pasien tersebut. "Sudah di dalam?" tanya Nurdi.
Dokter menyebut satu pasien tersebut masih dirawat di ruang isolasi. Nurdin langsung masuk bersama sejumlah petugas kedokteran.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Dinkes Sulsel dr Ichsan Mustari dalam rapat bersama Komisi E DPRD Sulsel pada Rabu (5/3) kemarin melaporkan pihaknya memeriksa 49 orang yang mengalami gejala demam hingga flu. Satu sampel dikirim ke Litbangkes Kementerian Kesehatan untuk dicek apakah mengandung virus Corona atau tidak.
"Kami laporkan sampai saat ini (Rabu 5/3), sejak tanggal 20 Januari kami beserta tim telah melakukan pemeriksaan terhadap 49 pemantauan, jadi beda ini, jadi cuma karena demam saja itu mereka datang itu langsung kita periksa ini ada sekitar 49 orang dan sekarang sudah sehat semua," ujar Ichsan dalam rapat.
Saat itu Ichsan menyebut ada 1 orang yang masih diobservasi di RSUP Dr Wahidin. Observasi dilakukan sambil menunggu hasil uji laboratorium dari Litbangkes Kemenkes.
"Satu yang sekarang ini sementara masih diperiksa laboratoriumnya, jadi sementara ada di Wahidin," katanya.
(nvl/idn)