.webp)
Jalan provinsi yang menghubungkan Kecamatan Cibeber dan Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat tertutup material longsor. Kejadian itu merupakan yang ketiga kalinya secara berturut-turut.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, longsoran sepanjang 40 meter dengan lebar 4 meter terjadi di Kampung Sarogol, Desa Selagedang, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, terjadi pada Kamis (5/3/2020) sekitar pukul 09.00 WIB.
Tebing setinggi 20 meter itu longsor usai diguyur hujan deras pada Kamis pagi dan akhirnya material longsoran menutup seluruh badan jalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Cianjur memang diguyur hujan deras sejak kemarin malam, dan pagi hari juga hujan lebat lagi. Sehingga tebing yang memang rawan itu longsor dan materialnya menutup badan jalan hingga tak bisa dilalui," kata Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur, Irfan Sopyan kepada detikcom, Kamis (5/3/2020).
Namun, menurutnya, saat ini petugas dari BPBD serta Dinas PUPR Kabupaten Cianjur dan Bina marga Provinsi sedang melakukan penanganan dan pembersihan material longsoran, supaya kendaraan bisa kembali melintas.
"Sedang penanganan, sementara sepeda motor dan kendaraan kecil sudah bisa melintas di satu jalur. Tapi kami sedang berusaha agar jalur normal dari kedua arah," tuturnya.
Irfan menambahkan, peristiwa longsor di lokasi tersebut merupakan yang ketiga kalinya selama tiga hari berturut-turut mulai dari Selasa (3/3/2020), Rabu (4/3/2020) dan terakhir yang terjadi pada hari ini. Kondisi tanah yang labil dan hujan deras selama tiga hari terakhir membuat longsor terjadi di titik yang sama.
"Longsor itu terjadi tiga kali, pada hari Selasa siang, Rabu sore, dan Kamis pagi ini," kata dia.
Namun untuk mengantisipasi terjadinya longsoran susulan dan adanya korban jiwa, BPBD menempatkan relawan tangguh bencana (Retana) untuk memantau lokasi tersebut. Alat berat berupa beckhoe dan loader juga disiapkan untuk melakukan normalisasi jalan jika terjadu longsoran susulan.
"Untuk tebingnya akan mami upayakan pemasangan pasak bambu agar ada penyangga. Tapi untuk penanganan darurat dari Binamarga Provinsi dan PUPR Kabupaten siagakan alat berat di lokasi," ujarnya.
(mso/mso)
