Ada Penimbun Masker dan Antiseptic saat Semua Orang Khawatir Corona

Round-Up

Ada Penimbun Masker dan Antiseptic saat Semua Orang Khawatir Corona

Angling Adhitya Purbaya - detikNews
Kamis, 05 Mar 2020 08:57 WIB
Jumpa pers kasus penimbunan masker dan antiseptik di Polda Jateng, Rabu (4/3/2020).
Foto: Jumpa pers kasus penimbunan masker dan antiseptik di Polda Jateng. (Angling Adhitya Purbaya/detikcom)
Semarang -

Polisi bergerak cepat melakukan patroli siber setelah mendapat informasi kelangkaan masker dan hand sanitizer di Semarang. Tiga orang diamankan karena menimbun dan menjual dengan harga tinggi.

Mereka dala AK, AU yang menimbun masker dan M yang menimbun hand sanitizer. Mereka saling mengenal dan menjual dua barang paling dicari masyarakat itu lewat facebook.

"Mereka memuat produknya lewat facebook, tentunya dicantumkan nomor telepon. Dari situ masyarakat yang panik berusaha cari barang yang memang jarang ada di pasaran itu," kata Direktur Reserse Kriminal Umum, Kombes Pol Budi Haryanto di Mapolda Jateng, Rabu (4/3/2020).


Para pelaku menjual masker seharga Rp 275 ribu satu pak berisi 50 lembar, padahal di pasaran harga normal Rp Rp 30 ribu-Rp 40 ribu. Dari 40 kardus besar masker tersisa 10 kardus.

"Mereka jual harga Rp 270 ribu-Rp 275 ribu, harga normal Rp 30 ribu sampai Rp 40 ribu. Dari 40 kardus tersisa 10 kardus. Antiseptic 208 botol," kata Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Iskandar F Sutisna.

Sedangkan untuk antispetic, pelaku menjual Rp 165 ribu untuk ukuran 500 ml. Barang bukti yang diamankan 12 kardus antiseptic 500 ml dan 1 kardus antiseptic 60 ml.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Jika terduga pelaku itu ditetapkan berstatus tersangka maka mereka terancam dijerat Pasal 107 UU Nomer 7 tahun 2014 tentang Perdagangan dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara atau denda Rp 50 miliar.

ADVERTISEMENT

Tonton juga Ingat! Penimbun-Penjual Masker Harga Tinggi Dipidana :



Budi menjelaskan, mereka ditindak karena ada unsur dugaan penimbunan di mana barang tersebut sangat dicari dan habis di pasaran padahal masyarakat sangat butuh di tengah ramai dibahas covid-19 atau Corona.

"Ketika barang yang seharusnya gampang dicari jadi susah, itu penimbunan. Kalau di luaran banyak, itu bukan menimbun. Ini karena langka maka pemerintah instruksikan menertibkan," tegas Budi.


Untuk diketahui masker dan antiseptic memang cukup sulit ditemui setelah isu virus corona merebak. Di Kota Semarang sendiri sejumlah mini market, supermarket, dan apotek sudah kehabisan stok.

Kini Polda Jateng masih memburu pelaku-pelaku lainnya. Sampai saat ini sudah lebih dari 5 informasi yang diperoleh Polda Jateng terkait penimbunan masker.

"Banyak kita dapat informasi dari masyakarat, selain itu juga melaksankan patroli siber. Apakah benar menjual barang-barang yang sedang langka itu. Lebih dari 5 informasi," katanya.

Halaman 2 dari 2
(alg/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads