Cegah Corona, Dinkes Aceh Minta Maaf Tak Bagi Masker ke Warga karena Terbatas

Cegah Corona, Dinkes Aceh Minta Maaf Tak Bagi Masker ke Warga karena Terbatas

Agus Setyadi - detikNews
Rabu, 04 Mar 2020 15:49 WIB
Salah satu toko alkes di Solo kehabisan stok masker, Selasa (3/3/2020)
Foto: Ilustrasi stok masker habis. (Bayu/detikcom)
Banda Aceh -

Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh meminta maaf karena tidak membagi-bagikan masker kepada masyarakat. Masker hanya disediakan untuk petugas kesehatan jika sewaktu-waktu menangani pasien corona.

"Kita tidak ada bagi-bagi masker dari pemerintah, kenapa? Stok masker yang ada di gudang kami sangat terbatas. Jadi saya sudah ambil kebijakan masker itu kita stok untuk menjaga-jaga kalau nanti ada kasus semua digunakan untuk petugas kesehatan," kata Kepala Dinkes Aceh dr Hanif kepada wartawan, Rabu (4/3/2020).

Hanif menjelaskan, stok masker di Dinkes saat ini sangat menipis. Dinkes bahkan sudah memesan lagi sebanyak-banyaknya namun hingga kini belum ada barang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya minta maaf tidak bisa bagi-bagi untuk masyarakat. Kalau kita bagi nanti kalau ada kasus kita nggak bisa dapat," jelas Hanif.

Menurut Hanif, Dinkes Aceh tidak menganjurkan masyarakat yang sehat untuk menggunakan masker. Meski demikian, ada beberapa pihak yang dianjurkan menggunakan masker seperti perawat hingga dokter yang sedang menangani pasien atau orang sakit.

ADVERTISEMENT

Selain itu, untuk warga Aceh yang bepergian ke luar negeri juga diimbau menggunakan masker. Hal itu untuk mengantisipasi tertularnya virus Corona.

"Tapi harus diingat bahwa bagi yang sehat tidak dianjurkan untuk pakai masker. Kalau mau pakai silakan," sebut Hanif.

Siagakan 7 Dokter Paru

Sementara itu, Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA) Banda Aceh, Aceh menyiapkan enam ruangan khusus untuk menangani pasien virus Corona. Tujuh dokter paru serta 18 perawat yang sudah dilatih khusus disiagakan.

"Kami sangat siap untuk menangani Corona. Petugas kami tujuh dokter spesialis paru, dan 18 orang perawat yang sudah mendapat pelatihan khusus seperti apa penggunaan APD (alat pelindung diri) yang dilatih khusus. Mereka sudah teruji sejak 2002, 2003 saat Mers, Sars juga petugas yang sama," kata dr. Azharuddin dalam konferensi pers di Banda Aceh, Rabu (4/3).

Menurutnya, ruang khusus yang dipersiapkan untuk pasien Corona terletak di rumah sakit lama yang berjarak sekitar 200 meter dari rumah sakit baru. Di sana sudah disiapkan pintu khusus sehingga bila ada pasien suspek corona tidak lagi dibawa ke IGD umum.

Pihak rumah sakit juga menyiapkan ambulans khusus. Penanganan terhadap pasien, jelas Azharuddin bakal dilakukan sesuai prosedur standar.

"Petugas di sana sudah dilatih khusus dan siap siaga 24 jam. Kalau saya sebutkan tanpa berlebihan kita sudah mewakafkan diri sesuai sumpah dokter dan kita tidak akan lari dari persoalan dan ini adalah tanggung jawab kita bersama. Insyaallah kita akan lakukan yang terbaik," jelas Azharuddin.

Azharuddin menjelaskan, untuk menangani pasien juga dibantu sejumlah dokter penunjang seperti dokter radiologi, ahli mikrobiologi dan lainnya.

"Nanti pasien yang suspek Corona akan dilakukan swab tenggorokan dan hasilnya akan dikirim ke Jakarta untuk diteliti apakah positif corona dan tidak," sebut Azharuddin.

Halaman 2 dari 2
(agse/idh)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads