Masyarakat membeli sembako karena panik atau aksi panic buying pasca-pengumuman dua WNI di Depok positif tertular virus Corona. Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) memprediksi panic buying yang terjadi di masyarakat hanya berlangsung sepekan.
"Saya kira satu minggu iya. Kalau panic buying minggu ini, minggu depan kurang," ujar JK di Perpustakaan Nasional, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (4/3/2020).
JK mengatakan belanja yang dilakukan masyarakat sama dengan belanja bulanan. Namun berlebihan karena panik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena kalau Anda beli beras, kebutuhannya tetap aja, cuma membeli lebih dulu. Paniknya seminggu," kata JK.
Tonton juga Pemerintah Jamin Stok Pangan & Obat, Tak Perlu Panic Buying :
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sebelumnya menyampaikan pesan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait fenomena ini. Airlangga memastikan pihaknya telah berkoordinasi dengan asosiasi-asosiasi usaha terkait ketersediaan sembako dan obat-obatan.
"Bapak Presiden tadi menyampaikan tidak perlu ada kepanikan karena terkait dengan ketersediaan sembako, obat-obatan, dan yang lain, pemerintah sudah menyiapkan semua dan komunikasi dengan asosiasi-asosiasi," ujar Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (3/3).
Masyarakat diimbau tidak membeli barang secara berlebihan di pusat perbelanjaan. Airlangga menjamin pemerintah menjaga stabilitas harga.