Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menginstruksikan pemerintah daerah untuk melacak orang-orang yang berada di lokasi dansa bersama pasien korban virus corona. Pemerintah Provinsi DKI mengatakan pelacakan itu telah dilakukan.
"Sudah dilakukan sesuai SOP (prosedur operasi standar)," kata Wakil Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Khafifah Any, kepada wartawan, Selasa (3/3/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan (P2P) Dinkes DKI Dwi Oktavia menjelaskan prosedur pelacakan semacam itu merupakan bagian kegiatan penyelidikan epidemiologi, terkait penyebaran penyakit menular pada manusia.
"Penyelidikan epidemiologi kita lakukan untuk semua orang atau pasien dalam rangka menelusuri penyakit-peyakit yang bisa menyatakan kejadian luar biasa," kata Dwi Oktavia.
Tak hanya diterapkan untuk kasus virus corona, prosedur penyelidikan seperti ini juga diterapkan bila ada kasus campak, demam berdarah, atau penyakit yang berisiko menular lainnya.
"Kita perlu menghentikan penularan lebih lanjut," kata Dwi Oktavia.
Pemprov DKI kini masih berusaha mencari dan menilai risiko penularan COVID-19 pada orang-orang yang kebetulan ada di lantai dansa Restoran Paloma Bistro, Hotel Des Indes, Menteng, pada 15 Februari. Berapa orang yang ada di lantai dansa menurut penelusuran Pemprov DKI?
"Itu bagian dari proses seperti snowball (bola salju), kita pasti akan terus bertanya mengenai siapa lagi yang mereka temui setelah itu. Kita mencari seluas mungkin," kata dia.