Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menambah rumah sakit rujukan penanganan virus Corona menjadi 132. Penambahan rumah sakit rujukan berdasarkan potensi yang berkembang hingga saat ini.
"Rumah sakit kita punya 100 rumah sakit rujukan, semua itu sudah disiapkan tapi kemudian ini akan diperluas karena kita harus melihat potensi itu, sedang dipersiapkan, nanti ada 32 yang akan ditambahkan untuk menjadi rumah sakit rujukan," kata Dirjen Pelayanan Kesehatan (Yankes) Bambang Wibowo Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (2/3/2020).
Rumah sakit rujukan tersebut ditetapkan untuk melakukan simulasi penanganan hingga rujukan fasilitas kesehatan. Rumah sakit ini bekerja sama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) hingga Dinas Kesehatan (Dinkes).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Termasuk sistem rujukan, ketika rumah sakit yang ditetapkan sebagai rumah sakit rujukan itu juga melakukan simulasi bersama dengan seluruh komponen di situ, mulai dari KKP, Dinkes, puskes primer, maupun rumah sakitnya. Simulasi tidak dilakukan sendiri, termasuk rujukan fasilitas kesehatan itu dilakukan," ujar Bambang.
"Termasuk bagaimana standar mengambil material, kemudian media yang digunakan, kemudian transportnya seperti apa, semua sudah distrandarisasi," imbuhnya.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto mengatakan dua pasien warga Depok yang positif virus corona sedang menjalani perawatan. Terawan menyebut metode perawatannya sama seperti orang kena flu.
"Perawatan seperti orang kena flu, vitamin diberikan, makanan disehatkan, bukan antibiotik karena ini kan bukan karena bakteri, ini kan kena virus. Imunitasnya dinaikkan sudah pasti sembuh sendiri. Namanya self limited disease," kata Terawan, saat konferensi pers, di RSPI Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara, Senin (3/2).
Mengapa Warga Depok yang Positif Corona Dirawat di RSPI Sulianti Saroso?