Menteri Agama (Menag), Fachrul Razi membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Direktorat Jenderal (Ditjen) Bimas Islam Kemenag. Dalam sambutannya, Fachrul mengungkapkan ada tiga tantangan besar yang ada di Ditjen Bimas Islam.
"Tantangan Bimas Islam sangat variatif dan kompleks. Kita menyaksikan banyak isu," ujar Fachrul di Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (2/3/2020).
Fachrul mengatakan, tantangan pertama yaitu meningkatkan moderasi beragama di Indonesia. Menurutnya, ASN di Ditjen Bimas Islam bertugas untuk meningkatkan moderasi beragama masyarakat Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Program penguatan moderasi beragama yang soft, lembut dan moderat, menjunjung prinsip kesetaraan, gotong royong. ASN agar tumbuh jadi agen moderasi beragama," ucap Fachrul.
Mantan Wakil Panglima ABRI itu melanjutkan, tantangan kedua yang ada Ditjen Bimas Islam mengenai penguatan ekonomi syariah. Menurutnya, ASN harus bisa memberdayakan keuangan ekonomi syariah.
"Kita juga dituntut untuk meningkatkan pangsa pasar syariah. Tantangan ini semakin kompleks (karena ada) yang menghidarkan diri dari peran perbankan nasional," kata Fachrul.
Tantangan ketiga, kata Fachrul, Ditjen Bimas Islam melalui penyuluh agamanya harus mampu mensosialisasikan program kerja Kementerian Agama. Penyuluh agama juga diharuskan mampu mendekatkan diri dengan kaum milenials.
"Penyuluh agama Islam dituntut dapat membaur tak terkecuali dengan generasi milenials yang dekat dengan medsos agar terus rahmatsn lil alamin. Jadi itu ketiga tantangan Bimas Islam ke depan," kata Fachrul.
(mae/mae)